Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2019, 17:37 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selingkuh bukanlah sesuatu yang dibenarkan dalam sebuah hubungan. Ketika salah seorang selingkuh, hubungan akan menjadi bermasalah.

Lantas, mengapa seseorang bisa selingkuh?

Dari sebuah studi terungkap, orang-orang dengan jumlah pasangan seksual masa lalu yang banyak, atau punya kecenderungan impulsif, cenderung untuk selingkuh.

Dalam temuan yang diterbitkan dalam British Journal of Psychology, orang yang impulsif dapat berselingkuh karena mereka tidak mengambil jeda untuk mempertimbangkan situasi. Mereka bertindak berdasarkan pikiran dan emosi langsung mereka. Istilahnya, tak berpikir panjang. 

Selain itu, mereka yang memiliki lebih banyak pasangan seksual di masa lalu juga cenderung tidak setia karena dianggap memiliki "keterampilan" tertentu dalam mendapatkan pasangan.

Peserta yang memiliki pengalamam berhubungan seks dengan banyak pasangan juga mengaku memiliki extradyadic sex, keinginan menggali sejauh mana keterampilan dalam hubungan seks.

Namun, alasan utama untuk berselingkuh adalah perasaan tak lagi terhubung dengan pasangan dan kepuasan hubungan yang rendah.

Terlepas dari masalah yang berasal dari kepuasan dan kecocokan hubungan, penelitian ini juga menemukan, pria lebih mungkin untuk melakukan hubungan seks jika selingkuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com