Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Tantrum merupakan kondisi yang kerap dialami anak-anak, khususnya usia 18 bulan hingga empat tahun. Kondisi ini merupakan ledakan perilaku yang mencerminkan respons disregulasi terhadap rasa frustasi anak.
Orangtua sebaiknya mengetahui ciri-ciri tantrum pada anak sehingga bisa mengatasinya dengan cara yang tepat.
Baca juga: Ketahui, 5 Tanda Tantrum pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Dokter Spesialis Anak, DR. Dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K), menjelaskan, tantrum merupakan suatu kondisi normal yang dialami oleh anak-anak.
“Jadi, anak tidak mampu meregulasi rasa frustasi yang ia alami,” jelas Trisna dalam Seminar bertajuk ‘Tantrum: Bagaimana Mencegah dan Mengatasinya?’ oleh Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dikutip Kompas.com, Jumat (26/4/204).
Namun, lanjut Trisna, tantrum berpotensi menjadi abnormal jika berlanjut saat anak berumur lebih dari empat tahun hingga remaja. Perilaku tantrum pada usia inilah yang perlu diwaspadai oleh orangtua.
“Jadi, tantrum merupakan perkembangan normal sesuai dengan usia anak. Tetapi, bisa menjadi abnormal kalau berlanjut sampai anak besar atau remaja, sehingga ini perlu diatasi,” ujar Trisna yang juga merupakan anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI.
Baca juga: Kapan Masa Tantrum pada Anak Berakhir?
View this post on Instagram