Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari, Lupa Bawa Bayi di Dalam Mobil Berujung Kematian

Kompas.com - 26/07/2021, 11:01 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meninggalkan barang berharga di dalam mobil saat cuaca sedang panas sangatlah berbahaya, apalagi meninggalkan anak.

Laman Cleveland Clinic menyebutkan, di Amerika Serikat, setiap tahun ditemukan kasus anak yang tewas karena ditinggal di dalam mobil saat cuaca panas.

Korban tewas meski "cuma" ditinggal dalam hitungan beberapa menit. 

Para peneliti memperkirakan, setengah dari insiden tragis semacam ini terjadi akibat keteledoran orangtua atau pengasuh.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Kepanasan?

Kondisi ketika orang melupakan anak di mobil disebut sebagai forgotten baby syndrome.

"Bahkan perubahan sederhana dalam rutinitas dapat membingungkan orangtua yang kurang tidur."

"Hak itulah yang menyebabkan mereka bisa meninggalkan anak-anak, terutama bayi di mobil tanpa sadar," kata dokter anak, Paula Sabella, MD.

Sayangnya, meninggalkan anak dengan suhu 26 derajat celsius di dalam mobil bisa mencapai tingkat panas yang berbahaya hanya dalam 10 menit.

Sebab, faktanya, suhu luar hanya 15 derajat-37 derajat celsius saja sudah dapat memanaskan mobil hingga di atas 37 derajat celsius.

Suhu tubuh anak lebih cepat naik

Suhu tubuh anak naik 3-5 kali lebih cepat daripada orang dewasa. Suhu tubuh mereka bisa naik lebih cepat relatif terhadap luas permukaan tubuh.

"Dan, anak kecil tidak memiliki kemampuan yang sama untuk menghasilkan keringat guna mendinginkannya," ungkap Dr Sabella.

Selain itu, menurut para peneliti di National Highway Traffic Safety Administration, jendela mobil yang terbuka pun tidak banyak membantu untuk menjaga mobil tetap dingin.

Sehingga, seharusnya kaca jendela yang terbuka tidak memberikan rasa aman kepada siapa pun ketika ada anak di dalam mobil.

Tips bagi orangtua

Sabella lantas mengingatkan para orangtua agar tidak meninggalkan anak-anak di mobil sendirian, meski dalam waktu yang sebentar, apalagi lama.

Pasalnya, menurut dia, tidak ada suhu yang benar-benar aman bagi anak-anak tersebut.

Dia lalu memberikan beberapa tips untuk membantu orangtua atau pengasuh agar dapat membentuk jenis kebiasaan sehari-hari, yang mencegah kejadian semacam ini.

Baca juga: Amankah Meninggalkan Hand Sanitizer di Mobil Parkir?

• Posisikan kursi anak di mobil agar tidak tepat berada di belakang kursi pengemudi.

Sebab, kursi mobil di sisi penumpang memungkinkan orangtua untuk melihat anak dengan lebih mudah dan mengurangi kelupaan yang mematikan.

• Tempatkan barang penting seperti dompet, ponsel, atau apa pun itu di kursi belakang bersama anak-anak.

Ketika tiba di tempat tujuan, kita harus mengambilnya dari kursi belakang, di mana kita juga akan melihat mereka dan menghindari rasa lupa.

• Simpan boneka, tas popok, atau tanda visual lainnya di kursi depan saat bayi kita berada di dalam mobil.

Menggunakan isyarat visual seperti ini dapat membantu karena bayi biasanya tertidur dan tidak selalu dapat memberi kita petunjuk pendengaran.

• Biasakan melihat ke kursi belakang sebelum mengunci pintu mobil.

• Instruksikan pengasuh anak untuk menelepon jika anak-anak tidak muncul pada waktu tertentu.

• Jika anak-anak bermain di luar dan menghilang selama beberapa menit, segera periksa mobilnya, termasuk bagasinya.

Mungkin saja mereka secara tidak sengaja mengunci diri di dalam mobil yang diparkir.

Intinya, sebagian besar kematian anak di dalam mobil bersuhu panas biasanya terjadi karena ketidaksengajaan.

Namun, tidak pernah ada alasan yang baik untuk meninggalkan seorang anak sendirian di dalam mobil, bahkan untuk waktu yang lama.

Jika kita melihat bayi atau anak di dalam mobil yang diparkir, dan tidak ada orang dewasa yang hadir, penting untuk menjadi warga negara yang baik.

"Jangan ragu untuk menelepon nomor telepon darurat atau meminta pertolongan orang lain karena itu bisa menyelamatkan nyawa," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com