Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 16 September 2021, 16:52 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Banyak yang mengira bahwa memilih untuk hidup sendiri bakal selalu merasa kesepian. Padahal, tidak selamanya begitu.

Memang, manusia adalah mahluk sosial yang memerlukan koneksi dengan orang lain. Namun, waktu untuk sendiri juga diperlukan.

Ya, waktu sendiri dapat menjadi kesempatan bagus untuk lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan kesehatan mental, dan melakukan apa yang kita sukai dengan bebas, tanpa ada gangguan dari orang lain.

Nah, berikut ini ada 10 cara menjadi lebih bahagia meski sendiri.

1. Cobalah membangun hubungan baik dengan diri sendiri

Sendiri adalah kesempatan kita untuk lebih mengenal diri sendiri. Namun, melakukannya nyatanya tak selalu mudah.

"Sendiri mungkin sulit bagi beberapa orang, terlepas dari alasannya, Namun, gunakan rasa tidak nyaman itu sebagai kesempatan untuk mengenal diri sendiri dan renungkan apa yang terjadi saat kita sendirian,” ujar Heather Z Lyons, PhD, psikolog dan pemilik Baltimore Therapy Group di Baltimore, Maryland.

Kita bisa melakukan hal ini dengan berpikir atau membuat sebuah jurnal terkait nilai, kesukaan, ketidaksukaan, dan emosi saat ini.

Baca juga: Pilihan Hidup Melajang Tak Selalu Berujung Kesepian

2. Menjadi relawan

Dalam sebuah penelitian yang digelar pada 2020 di Inggris, beberapa orang partisipan mengisi sebuah survei terkait kesehatan mental dan kebiasaan menjadi relawan yang digelar setiap dua tahun sekali mulai dari 1996 hingga 2014.

Mereka yang menjadi relawan sedikitnya satu kali dalam sebulan terbukti memiliki kesehatan mental lebih baik dibanding mereka yang tidak pernah melakukannya.

Apalagi, kini kita bisa menjadi relawan dari rumah, misalnya, dengan mengajar daring secara cuma-cuma.

3. Pelajari sesuatu yang baru

Saat sendiri, cobalah untuk mempelajari atau mempraktikkan skill baru. Misalnya, dengan melakukan aktivitas yang membutuhkan kemampuan fungsional seperti fokus, misalnya membaca atau membuat sesuatu.

Baca juga: 9 Keuntungan Hidup Melajang

4. Olahraga

Menjadi aktif dapat membuat kita bahagia. Bahkan, menurut Leela R. Magavi, MD, psikiater dan direktur medis daerah di Community Psychiatry di Newport Beach, California, berjalan kaki setiap hari atau melakukan aktivitas fisik lainnya dapat mengurangi kecemasan.

Lalu, dalam sebuah penelitian besar tahun 2018, para peneliti menemukan bahwa orang yang berolahraga secara teratur mengalami hari buruk hanya sekitar 43,2 persen jika dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif.

5. Habiskan waktu di alam bebas

Sebuah penelitian pada 2019 menemukan bahwa orang yang menghabiskan setidaknya dua jam di alam bebas setiap sekali dalam seminggu akan lebih sehat dan bugar jika dibandingkan orang yang tidak melakukannya.

Panjang pendeknya waktu yang kita habiskan per harinya untuk berada di alam bebas sebenarnya tidak akan memengaruhi manfaat yang didapatkan, selama kita menghabiskan 200 hingga 300 menit di alam bebas per minggunya.

6. Bersyukur

Terkadang lebih mudah untuk meratapi apa yang tidak kita miliki dibandingkan dengan mensyukuri apa yang ada.

Jadi, Magavi selalu merekomendasikan pasiennya untuk membuat daftar hal-hal yang mereka syukuri secara fisik, emosional, dan spiritual setiap pagi dan sore, terutama ketika kesepian selama liburan.

Menurutnya, membuat daftar syukur dan membacanya dengan keras di depan cermin dapat membantu menargetkan beberapa pusat sensorik di otak untuk memaksimalkan manfaat dari aktivitas ini.

Baca juga: 5 Manfaat Sehat Hidup Melajang

7. Rehat dari media sosial

Meski media sosial dapat membuat kita terhubung dengan orang lain, terkadang itu hanya memperkuat rasa kesepian kita.

Buktinya, sebuah penelitian pada 2019 yang diikuti oleh pelajar berusia 19 hingga 30 tahun menemukan adanya keterkaitan antara media sosial dan rasa isolasi.

Hasilnya, setiap adanya peningkatan pengalaman negatif di media sosial sekitar 10 persen, pengguna melaporkan bahwa rasa terisolasi meningkat sebanyak 13 persen.

8. Kencan dengan diri sendiri

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka jarang memiliki kesempatan untuk memikirkan dan melakukan hal-hal yang benar-benar mereka inginkan, terutama saat bersama orang lain.

Karena itu, di saat sendirian, cobalah kencan dengan diri sendiri dan lakukan apa yang benar-benar kita inginkan. Misalnya, menonton film yang benar-benar disukai, atau memasak makanan favorit.

9. Meditasi

Bukan hanya meningkatkan kesehatan, meditasi pun terbukti dapat meningkatkan jumlah materi abu-abu di otak yang bertanggung jawab dalam pengambilan perspektif dan pengaturan emosi.

Meditasi pun mudah diakses. Kita bisa mencoba bermeditasi sendiri dengan bantuan aplikasi atau video Youtube.

10. Mengadopsi hewan peliharaan

Memiliki hewan peliharaan di rumah dapat membentuk sebuah hubungan yang akan menawarkan kebahagiaan, tawa, dan tantangan tak terduga yang akan membuat kita tetap waspada.

Tak hanya itu, hewan peliharaan juga akan menjadi alasan kita untuk bangkit dari tempat tidur.

Intinya, jika kita merasa sulit menemukan motivasi untuk tetap melanjutkan hidup, memiliki hewan peliharaan yang perlu diajak berjalan-jalan dan diberi kasih sayang setiap hari dapat menjadi motivasi kita.

Baca juga: Hidup Lajang Sebenarnya Menyenangkan dan Banyak Keuntungan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau