KOMPAS.com - Saat ini memakai masker wajah adalah salah satu protokol kesehatan (prokes) yang wajib dipatuhi untuk dapat mencegah penyebaran virus corona.
Karena tentu saja, masker juga menjadi penghalang yang berguna ketika batuk atau bersin.
Meski begitu, kita sudah tidak bisa memakai masker dengan sembarangan.
Apalagi, masker kain yang terbuat dari bahan katun tidak banyak melindungi dari partikel virus yang lebih mudah menular, seperti varian omicron.
"Pada dasarnya, interaksi yang sebelumnya tidak mengakibatkan infeksi yang sekarang membuat orang sakit," kata ahli penyakit menular, Steven Gordon.
"Para peneliti masih melihat berapa banyak omicron yang lebih menular daripada pendahulunya."
Baca juga: Riset Ilmuwan Jepang, Omicron Bertahan Lebih Lama di Permukaan
"Tetapi pada titik ini, jelas bahwa omicron memang lebih menular sehingga kita semua perlu mengambil tindakan pencegahan tambahan," ujar dia.
Itu artinya kita harus mempraktikkan prokes dengan lebih ketat, termasuk memakai masker dengan benar, dan melanjutkan jarak sosial.
Pada pertengahan Januari, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengumumkan, masker kain yang longgar tidak cukup untuk melindungi diri dari omicron.
Untuk melawan varian baru ini, kita perlu meningkatkan masker kain dan sebagai gantinya pilihlah masker dengan filtrasi tinggi yang pas dengan wajah kita.
"Kita benar-benar harus memastikan bahwa kita telah melindungi area hidung dan mulut sehingga membuat kita tetap aman," ungkap Gordon.
Ada pun, dia juga merekomendasikan beberapa masker wajah terbaik yang ampuh dalam mencegah penyebaran varian omicron sebagai berikut:
Masker ini sangat pas dengan wajah kita dan sangat efisien dalam penyaringan udara karena dapat menyaring sekitar 95 persen partikel di udara.
National Institute for Occupational Safety & Health (NIOSH) membagikan daftar merek dan model masker yang disetujui, tetapi pastikan kita membeli N95 standar, bukan N95 bedah.
Baca juga: Ampuh Cegah Penularan Covid-19, Begini Cara Kerja Masker N95
Meskipun masker ini menawarkan tingkat perlindungan yang sama untuk pemakaian sehari-hari, namun N95 standar sedikit kurang tahan cairan dan tidak diizinkan oleh FDA untuk digunakan sebagai masker bedah.
"CDC masih merekomendasikan bahwa N95 bedah diprioritaskan untuk petugas kesehatan karena pasokannya terbatas sejak awal pandemi," kata Gordon.
"Jadi jika kita tidak bekerja di tempat perawatan kesehatan, yang terbaik adalah memakai masker bedah biasa untuk perlindungan," kata dia.
Masker ini juga dirancang agar pas dengan wajah kita yang membentuk tenda kecil di atas mulut dan hidung, sehingga membuat kita mudah bernapas saat sedang memakainya.
Masker ini juga mampu menyaring sekitar 95 persen partikel di udara.
KF94 mirip dengan KN95 dalam tampilan dan kecocokan yang menyaring sekitar 94 persen partikel di udara.
Baca juga: Perbedaan Masker N95, KF95 dan KF94, Mana yang Lebih Efektif Cegah Covid-19?
Diketahui, sekitar 60 persen respirator KN95 palsu.
Oleh sebab itu, CDC pun membagikan daftar merek yang menjual masker palsu dan detail ekstensif tentang cara memastikan keasliannya.
"Yang terbaik adalah menemukan masker yang telah disetujui oleh badan pengatur resmi," tutur Gordon,
"Tetapi kenyataannya, pada akhirnya, masker apa pun yang pas dengan wajah lebih baik daripada masker yang tidak," lanjut dia.
Itu berarti KN95 palsu mungkin masih menjadi pilihan yang lebih aman daripada masker bedah yang sangat tipis atau pun masker kain.
Namun, dengan penyebaran omicron yang begitu cepat di berbagai negara, maka kita harus memikirkan kembali masker wajah yang saat ini kita pakai.
Dan jika memungkinkan, tingkatkan masker supaya lebih pas dipakai dan tentunya melindungi dengan lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.