Tidak jarang juga seseorang yang mengalami silent treatment tidak ingin menjalani hubungan karena merasa ada masalah yang belum usai dan takut bila apa yang dirinya dulu alami akan terulang kembali.
Baca juga: Mana Lebih Baik: Manajemen Waktu atau Energi?
Melansir dari verywellmind, tindakan silent treatment merupakan salah satu cara manipulasi kepada pasangan. Untuk mengetahui pasangan yang melakukan silent treatment dapat dilihat dari caranya mengungkapkan pikiran dan perubahan perilaku.
Tindakan-tindakan ini merupakan penolakan untuk menyelesaikan masalah, karena berbeda dengan penundaan percakapan atau penyelesaian masalah yang akan dibahas pada waktu yang lebih nyaman, kondusif, dan tenang.
Dengan kata lain, silent treatment bukanlah tindakan yang tepat dan tidak bisa dibenarkan dalam sebuah hubungan apa pun alasannya. Karena dibandingkan menyelesaikan masalah, silent treatment malah menimbulkan masalah baru, khususnya kesehatan mental.
Lebih dari itu, perilaku silent treatment juga membuat pelaku kehilangan kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain ketika menghadapi masalah.
Kemudian, dia juga akan mengalami kesulitan dalam pengembangan diri yang menuntut adanya kedewasaan dalam menghadapi masalah.
Untuk itu, penting dalam sebuah hubungan untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, dan tidak mementingkan emosi sesaat sekaligus ego pribadi.
Dengarkan informasi seputar kesehatan mental lainnya hanya melalui siniar Anyaman Jiwa di Spotify. Di sana, ada banyak pula informasi dan kisah seputar kesehatan mental untuk menunjang kehidupan sosial, romansa, dan kariermu!
Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut dik.si/AJSilentTreatment.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.