Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2023, 18:17 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Byrdie

KOMPAS.com - Waxing adalah salah satu metode menghilangkan bulu yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, terutama di kalangan perempuan karena dianggap lebih praktis.

Seperti namanya, metode menghilangkan bulu ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jenis lilin yang memiliki fungsi berbeda-beda.

Sayangnya, terkadang banyaknya jenis lilin tersebut membuat kita bingung saat akan memilihnya.

Baca juga: Lakukan Ini untuk Cegah Iritasi Saat Bikini Wax

Namun tak perlu khawatir, untuk mengetahui perbedaan jenis lilin untuk waxing tersebut, simak paparan yang dikutip dari Byrdie, berikut ini.

Lilin soft warm

Lilin soft warm adalah lilin berbasis krim atau resin yang digunakan untuk strip waxing.

Seperti namanya, lilin ini dihangatkan lalu diaplikasikan tipis ke kulit, sebelum selembar kain tipis (strip) ditempelkan di atasnya lalu dicabut.

Kendati demikian, sebaiknya lilin in hanya bisa diaplikasikan sekali saja per area, terutama bagi lilin berbasis resin atau madu yang bisa terasa terlalu panas dan lengket, yang akan memicu iritasi.

Jadi bagi pemilik kulit sensitif, gunakan lilin berbasis krim dengan titanium oksida.

Lilin warm hard

Lilin satu ini cukup efektif, baik untuk area dengan bulu yang lebih tebal maupun bulu tipis dan halus.

Sama seperti warm soft, lilin ini juga digunakan saat hangat, namun tanpa perlu dilapisi kain di atasnya karena akan mengeras sendirinya sehingga dapat ditarik.

Pengaplikasian lilin ini pun harus cukup tebal dan searah dengan tumbuhnya bulu. Sebab jika kita menariknya ke arah yang salah, bulu bisa rusak dan tumbuh ke dalam.

Lilin ini pun bekerja dengan mencengkeram rambut lalu menyusut karena mengeras, membuatnya lebih cocok diaplikasikan pada area yang lebih kecil sensitif seperti area bibir, hidung, ketiak, dan garis bikini.

Sifatnya yang lembut ini juga cocok bagi orang yang memiliki kulit sensitif. Sayangnya, kurang kuat untuk mencabut bulu dari akarnya dan harus digunakan berulang kali, yang bisa memicu iritasi.

Lalu seperti halnya soft wax, bulu pun harus cukup panjang agar wax dapat menempel.

"Kami merekomendasikan agar rambut setidaknya sepanjang 0,635cm" kata Petak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com