Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Selena Gomez Hadapi Lupus dan Pengaruhnya pada Bentuk Tubuh

Kompas.com - 11/05/2023, 13:57 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber SELF

KOMPAS.com - Selena Gomez kerap berbagi pengalamannya hidup dengan penyakit lupus.

Ia didiagnosis menderita penyakit seribu wajah itu pada tahun 2015 sehingga harus menjalani berbagai pengobatan.

Pelantun "Lose You to Love Me" ini bahkan sempat menjalani transplantasi ginjal pada 2018 akibat komplikasi yang dialaminya.

Baca juga: Selena Gomez dan Artis Hollywood yang Menderita Penyakit Lupus

Tak hanya itu, obat-obatan yang harus terus dikonsumsinya juga berdampak pada bentuk tubuhnya sehingga jadi sasaran body shaming.

Pengobatan lupus Selena Gomez yang berdampak pada berat badan

Lupus adalah kondisi autoimun yang menyebabkan peradangan kronis di banyak bagian tubuh, seperti kulit, persendian, jantung, ginjal, paru-paru, dan lainnya.

Gejalanya bisa sangat bervariasi pada setiap orang dengan risiko komplikasinya masing-masing.

Keluhan yang kerap terjadi misalnya nyeri terus-menerus, kelelahan luar biasa, ruam kulit, sering demam, kerusakan ginjal, masalah jantung, dan gangguan kesehatan mental seperti depresi, dan lain-lain.

Baca juga: Mengapa Selena Gomez Jalani Cangkok Ginjal karena Penyakit Lupus?

“Lupus saya, transplantasi ginjal saya, kemoterapi, menderita penyakit mental, terjadi di depan publik dengan sangat buruk, ini semua adalah hal-hal yang sejujurnya seharusnya membuat saya terpuruk," ujar Selena Gomez.

Namun mantan kekasih Justin Bieber ini berharap pengalamannya akan membangun kesadaran publik dan menyebarkan pemahaman.

Termasuk ketika ia mengakui menjadi lebih gemuk akibat obat yang dikonsumsinya cenderung menahan banyak air di tubuhnya.

"Saya hanya ingin ... mendorong siapa pun di luar sana yang merasa malu atas apa yang mereka alami, dan tidak ada yang tahu cerita sebenarnya," katanya dalam streaming TikTok.

Foto Selena Gomez tanpa menggunakan makeup di Instagram. Foto Selena Gomez tanpa menggunakan makeup di Instagram.
Ada berbagai obat yang dapat membantu mengobati lupus dan semuanya memiliki potensi efek samping untuk meningkatkan berat badan.

"Lupus memengaruhi setiap orang secara berbeda, jadi rejimen pengobatan juga sangat individual", kata Margo Bowman, PharmD, direktur layanan farmasi klinis di Corewell Health di Grand Rapids, Michigan.

Baca juga: Apakah Penyakit Lupus Bisa Disembuhkan? Berikut Faktanya...

Banyak penderita lupus menggunakan hydroxychloroquine, obat antirematik pemodifikasi penyakit (DMARD), yang membantu mengendalikan peradangan dan menurunkan risiko flare-up, atau periode ketika penyakit aktif dan menyebabkan gejala.

“Telah diketahui untuk meningkatkan umur dan mengurangi risiko penyakit otak dan ginjal,” terang Lynn Ludmer, MD, direktur medis dari departemen reumatologi di Baltimore's Mercy Medical Center.

Halaman:
Sumber SELF
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com