Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Merawat Kain Batik agar Tetap Cantik dan Awet

Kompas.com, 6 Juni 2024, 07:07 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Wisnubrata

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Kain batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dirawat dengan baik.

Namun, merawat kain batik tidak bisa sembarangan. Ada beberapa tips khusus yang perlu diketahui agar batik kesayanganmu tetap cantik dan awet.

Berikut beberapa tips perawatan kain batik yang diperoleh dari Nonita Respati, Creative Director of Purana.

Baca juga: Batik Apakah yang Anda Kenakan Hari Ini?

Nonita Respati, Creative Director of Purana. di acara Media Gathering Purana SS24, Jakarta Pusat, Rabu (05/06/2024).KOMPAS.com/NAZLA UFAIRA SABRI Nonita Respati, Creative Director of Purana. di acara Media Gathering Purana SS24, Jakarta Pusat, Rabu (05/06/2024).

Tips merawat kain batik

1. Mencuci dengan lerak, bukan detergen

Mencuci kain batik memerlukan perhatian khusus, termasuk dalam hal penggunaan detergen.

Penggunaan detergen biasa dapat merusak serat kain dan memudarkan warna batik.

"Mencuci kain batik harusnya enggak boleh pakai detergen tapi harus pakai lerak. Aku enggak tahu di sini (Jakarta) ada atau nggak, tapi biasanya toko-toko batik di Solo jual lerak," kata Nonita di acara Media Gathering Purana SS24, Jakarta Pusat, Rabu (05/06/2024).

Oleh karena itu, sebaiknya gunakan lerak, yaitu bahan alami yang biasanya dijual di toko-toko batik, terutama di kota-kota seperti Solo.

Lerak mampu membersihkan kain batik dengan lembut tanpa merusak warnanya.

2. Pengeringan dengan diangin-anginkan

Menjemur kain batik di bawah sinar matahari langsung dapat menyebabkan warna batik cepat memudar.

Cara terbaik untuk mengeringkan kain batik adalah dengan mengangin-anginkannya di tempat yang teduh.

Metode ini akan menjaga warna batik tetap cerah dan tahan lama.

Baca juga: 4 Cara Sederhana Merawat Batik agar Warnanya Terjaga

3. Menyetrika dengan steamer

Menyetrika kain batik juga perlu hati-hati. Hindari menyetrika langsung pada kain batik karena panas yang terlalu tinggi bisa merusak serat kain.

Sebaiknya, gunakan steamer untuk merapikan kain batik.

Jika tidak memiliki steamer, kamu bisa meletakkan kain lain di atas batik sebelum menyetrikanya.

4. Menyimpan dengan daun pandan

Agar kain batik tetap harum dan terjaga kualitasnya, kamu bisa menyimpannya dengan daun pandan yang telah diiris-iris.

"Cukup letakkan irisan daun pandan di antara lipatan kain sebelum disimpan. Ini akan memberikan aroma segar dan menjaga kain tetap wangi," kata Nonita.

Aroma daun pandan yang alami akan memberikan wangi yang segar pada kain batik dan menjauhkan dari bau apek.

Selain itu, daun pandan juga memiliki sifat alami yang bisa mengusir serangga.

5. Hindari dry clean

Proses dry clean dapat menggunakan bahan kimia yang keras dan berpotensi merusak kain batik.

Oleh karena itu, jika tidak benar-benar diperlukan, sebaiknya hindari metode dry clean untuk membersihkan batik.

Cukup gunakan metode cuci manual dengan lerak untuk menjaga keindahan dan keawetan batik Anda.

Baca juga: 5 Tips Merawat Batik Kesayangan

 
 
 
Sieh dir diesen Beitrag auf Instagram an
 
 
 

Ein Beitrag geteilt von KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau