Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Siswa Dihukum Duduk di Lantai Bisa Hilangkan Motivasi Belajar

Kompas.com, 14 Januari 2025, 18:04 WIB
Tari Oktaviani,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang siswa kelas 4 SD di Yayasan Abdi Sukma, Medan dihukum oleh guru inisial H dengan cara duduk di lantai saat jam belajar.

Hukuman tersebut dikabarkan karena siswa tersebut menunggak uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) selama tiga bulan.

Melihat kasus tersebut, Praktisi Psikolog Anak, Aninda, S.Psi, M.Psi.T menilai siswa yang dihukum dengan cara yang tidak pantas akan mengalami penurunan motivasi belajar. 

"Anak ini belajar dengan cara berbeda dengan teman-temannya seolah adanya diskriminasi akhirnya berpengaruh kepada motivasi belajarnya. Motivasi belajarnya bisa menjadi turun karena dia merasa aku tuh diperlakukan berbeda dengan teman-temanku," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2024).

Baca juga: Siswa Dihukum karena Tunggakan SPP, Psikolog Ungkap Dampaknya

Selain kehilangan motivasi belajar, siswa yang dihukum bukan karena kesalahan dirinya sendiri bisa menimbulkan rasa tidak percaya kepada sosok panutan mereka seperti guru dan orangtua. 

Anak melihat guru dan orangtua bukan lagi menjadi tokoh yang patut dihormati sebab adanya rasa kekecewaan karena merasa menjadi korban. 

"Selain guru, pandangan dia kepada orangtua juga jadi bergeser karena SPP kan tanggung jawab orangtua tapi yang kena jadi anaknya. Nah, bisa jadi si anak merasa "kan ibu aku yang tidak bayar, kenapa jadi aku yang kena dihukum?"," katanya. 

Ia mengatakan setiap guru dan orang tua perlu memberikan pendampingan kepada anak saat dihadapi dengan masalah di sekolah.

Baca juga: Siswa Tunggak SPP, Hukuman Intimidatif Bisa Sebabkan Anak Stres hingga Depresi

Sayangnya, kata Aninda, pada zaman sekarang kebanyakan orangtua lepas tangan dan membiarkan anaknya menyelesaikan masalahnya sendiri di sekolah. 

"Kalau era sekarang cenderung orangtua membiarkan anak menyelesaikan masalahnya sendiri dengan maksud supaya belajar gimana caranya menghadapi masalah," jelasnya.

Oleh karena itu, peran orang tua menurutnya sangat besar dalam mendampingi anak menghadapi masalah. Orang tua juga dimintanya untuk tetap menemani si anak sehingga anak tersebut tetap percaya diri dan tidak kehilangan motivasi belajar di kemudian hari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau