KOMPAS.com - Seorang siswa kelas 4 SD Yayasan Abdi Sukma, Medan dihukum duduk di lantai saat jam belajar, oleh guru inisial H.
Siswa itu dijatuhi hukuman tersebut, karena menunggak uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) selama tiga bulan.
Lalu belakangan di media sosial terdengar kabar, bahwa masalah pemberian hukuman duduk di lantai dikarenakan siswa tersebut tidak mengerjakan remedial.
Baca juga: Siswa Dihukum Duduk di Lantai karena Tunggak SPP, Bisa Berdampak pada Hubungan Sosialnya
Menurut Psikolog klinis dari Analisa Personality Development Center (APDC) Indonesia, Pramudita Tungga Dewi, S.Psi, M.Psi, hukuman bisa diberikan pada siswa, jika memang dikarenakan kesalahan siswa itu sendiri yang berakibat fatal.
Namun dalam kasus ini, menurut Pramudita, hukuman yang diberikan kepada siswa hanya karena belum membayar uang sekolah, bukan hal yang tepat.
"Dalam kasus ini, yang menjadi sumber masalah utama adalah keterlambatan pembayaran SPP, yang merupakan tanggung jawab wali murid, namun hukuman yang diberikan tidak tepat sasaran atau tidak objektif, karena diberikan kepada siswa," paparnya kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).
Ia berpandangan, hukuman tersebut juga tidak menggunakan cara yang tepat, cenderung intimidatif, karena siswa dihukum duduk selama jam pelajaran di depan teman-teman sekelasnya.
"Tentunya hal ini membuat siswa merasa malu dan tidak berdaya," sebutnya.
"Jika anak cenderung memiliki kepribadian yang rentan dan tidak mendapatkan support system yang memadai, maka jika tidak segera ditangani dengan baik, anak akan sulit mengelola emosi, pikiran, dan dirinya atas kejadian ini, sehingga anak bisa mengalami stres, kecemasan, atau depresi," lanjut Pramudita menjelaskan.
Dalam kasus menunggak SPP, kata Pramudita, cara paling baik yakni pihak sekolah berkomunikasi dengan peran yang bertanggung jawab langsung mengenai SPP, yaitu wali murid (orangtua).
"Lakukan negosiasi secara terbuka dan positif hinggga menemukan pemecahan masalah yang tepat, tanpa mempengaruhi kondisi psikologis siswa yang bersangkutan," tuturnya.
Baca juga: Kasus Siswa Menunggak Bayar SPP, Apa yang Harus Dilakukan Sekolah?
Namun, jika memang siswa tersebut dihukum karena tidak mengerjakan remedial, maka seharusnya guru memberikan hukuman yang sesuai kesalahan.
Ia menyampaikan ada sejumlah cara efektif untuk mengatasi masalah disiplin tanpa merugikan anak didik.
"Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menerapkan punishment, di antaranya adalah memberi hukuman sesuai dengan kesalahan yang telah dilakukan, tidak berlebihan/melewati batas, bersifat objektif, bijaksana, dan bukan bermaksud untuk mengintimidasi," ujar Dia.
Ia menekankan, pemberian hukuman di luar konteks tidak akan berjalan efektif. Malah justru akan berdampak pada psikologis siswa, seperti stress dan depresi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang