Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?

Kompas.com, 14 Desember 2025, 08:01 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Anak di bawah usia 16 tahun dinilai belum memiliki kesiapan mental untuk bermedia sosial secara bebas.

Paparan informasi yang terlalu luas dan tidak terseleksi berisiko mengganggu perkembangan psikologis mereka.

Hal ini diungkapkan oleh Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Ayank Irma yang menilai pembatasan akses media sosial bagi anak di bawah 16 tahun, seperti yang diterapkan di Australia, dapat dipahami dari sudut pandang perkembangan mental anak.

Baca juga: Australia Resmi Larang Anak di Bawah 16 Tahun Pakai Medsos, Ini 7 Dampak Positifnya

Ia mengatakan, pembatasan dari otoritas dapat lebih efektif dibandingkan hanya mengandalkan kontrol orangtua di rumah.

“Sebetulnya aku termasuk yang cukup setuju bila memang ada pembatasan itu dari pihak otoritas,” ujar Ayank saat ditemui dalam acara grand opening Playclub by Buumi di Urban Forest Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).

“Karena selama ini ketika orangtua membatasi, tetap saja sirkulasi informasi itu tetap bisa masuk ke dalam sistem internet dan lain sebagainya,” tambahnya.

Anak di bawah 16 tahun belum siap secara mental

Menurut Ayank, salah satu alasan utama pembatasan media sosial adalah kesiapan mental anak yang belum matang untuk menerima berbagai informasi di luar konteks kebutuhan mereka.

Ia menjelaskan bahwa secara psikologis, anak di bawah usia 16 tahun masih berada dalam tahap perkembangan yang membutuhkan batasan jelas.

Baca juga: Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda

“Secara kesiapan mental, mereka di umur 16 tahun belum siap secara mental untuk menerima informasi yang di luar konteks pendidikan dan hiburan,” kata Ayank.

Paparan informasi yang terlalu luas dapat membuat anak kesulitan memilah mana yang relevan, aman, dan sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

Kebutuhan anak di bawah 16 tahun masih seputar pendidikan dan hiburan

Ayank menekankan, bahwa kebutuhan utama anak dalam menggunakan gawai sebenarnya sangat terbatas.

Baca juga: Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku

Menurutnya, penggunaan gadget pada anak idealnya diarahkan pada literasi pendidikan dan hiburan yang memiliki nilai positif.

“Kalau kita lihat kebutuhannya, penggunaan gadget atau sesuatu itu lebih banyak kepada literasi ke arah pendidikannya dan hiburan yang memang bermanfaat, karena itu saja sebetulnya kebutuhan anak-anak,” jelasnya.

Konten di media sosial yang tidak terkurasi dinilai sering kali berada di luar kebutuhan tersebut dan berpotensi membebani psikologis anak.

Baca juga: Strategi Atur Screen Time Anak dari Psikolog, Libatkan Mereka dalam Diskusi

Risiko yang lebih besar dibandingkan manfaatnya

Dalam penilaiannya, Ayank menyebut bahwa penggunaan media sosial pada usia dini cenderung membawa lebih banyak dampak negatif dibandingkan manfaatnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau