KOMPAS.com - Musim libur panjang membuat banyak orang memutuskan untuk berpergian. Namun, sayangnya teror kemacetan tidak bisa terhindarkan.
Seperti yang terjadi di Puncak, Bogor saat libur Isra Miraj kemarin (27/1/2025), terjadi kemacetan panjang yang membuat lalu lintas setempat berhenti. Kemacetan serupa juga terjadi di beberapa titik di sejumlah daerah lainnya.
Baca juga: Mau Happy Malah Tersiksa Macet di Puncak, Wisatawan Sebut Liburan Zonk
Terjebak kemacetan ternyata bisa berdampak pada kondisi kesehatan mental seseorang.
Menurut Psikolog Klinis Dewasa dari TigaGenerasi Psychology Center, Gabriela Agire, ada banyak dampak yang bisa dirasakan seseorang yang ingin liburan namun terjebak kemacetan.
"Akan jadi semakin lebih stres, lebih sensitif, frustasi, tidak nyaman, overthinking" ungkapnya kepada Kompas.com, Rabu (29/1/2025).
Selain itu ada rasa sulit menikmati liburan ketika sampai di tujuan karena tubuh sudah terlalu lelah baik dari segi mental dan fisik saat di perjalanan.
Terlebih ketika terjebak di tengah kemacetan, seseorang terpaksa duduk terlalu lama di kendaraan.
Situasi tersebut pun akan berdampak terhadap suasana hati mereka yang terjebak di kemacetan.
"Duduk terlalu lama saat macet tanpa banyak aktivitas dapat memicu kelelahan fisik yang akhirnya berdampak pada kondisi mentalnya. Mood menjadi buruk," ujar wanita yang sering disapa Gaby ini.
Baca juga: Psikolog Ungkap Alasan Banyak Orang Tetap Liburan Meski Tahu Akan Kena Macet
Ia menyebutkan, ada sejumlah tips untuk membuat orang tidak stres saat terjebak macet saat liburan. Salah satunya adalah mengalihkan perhatian.
"Bisa dibantu dengan cognitive reframing yaitu mengalihkan perhatian dari stres perjalanan," paparnya.
Adapun cognitive reframing bisa dilakukan dengan cara berikut ini:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya