Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kecanduan Gadget, Ini Dampak dan Cara Mengatasinya

Kompas.com, 4 Juli 2025, 16:33 WIB
Ida Setyaningsih ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

KOMPAS.com - Kecanduan gadget pada anak bisa mengkhawatirkan karena berdampak negaitf terhadap konsentrasi belajar, kemampuan sosial, dan pola tidurnya. 

Psikolog anak, Grace Eugenia Sameve, M.A., M.Psi., mengatakan, penggunaan gawai pada anak tidak selalu berdampak buruk, selama ada pendampingan dan pembatasan yang sehat.

Baca juga:

“Yang perlu diperhatikan adalah anak tidak tumbuh terlalu dependent (ketergantungan) dengan gawai maka aktivitas non-gawai juga harus dikenalkan dan dilatih,” ujar Grace kepada Kompas.com, Rabu (2/7/2025).

Apa dampak anak kecanduan gadget?

Ketika anak terlalu lekat dengan gawai, mereka cenderung mengalami kesulitan fokus dan menjadi kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya.

Dalam konteks belajar, keinginan untuk selalu membuka ponsel bisa mengganggu proses konsentrasi, bahkan saat berada di ruang kelas.

Baca juga:

Bagaimana cara mengatasi anak kecanduan gawai?

Untuk membantu anak lepas dari ketergantungan gawai, Grace menyarankan tiga langkah utama yang bisa diterapkan orangtua di rumah:

1. Terapkan batasan durasi dan fungsi screen time secara jelas

Tentukan berapa lama anak boleh menggunakan gawai setiap hari dan untuk keperluan apa saja, misalnya hanya untuk belajar atau hiburan tertentu pada waktu khusus.

2. Orangtua juga ikut tidak pakai gadget

Kecanduan gadget pada anak bisa berdampak negatif terhadap konsentrasi belajar. Simak cara mengatasinya menurut psikolog.Dok. Freepik/Freepik Kecanduan gadget pada anak bisa berdampak negatif terhadap konsentrasi belajar. Simak cara mengatasinya menurut psikolog.

Aturan hanya akan efektif jika diterapkan dengan disiplin oleh seluruh anggota keluarga. Jika orangtua sendiri terus-menerus menatap layar, anak akan menirunya.

3. Kenalkan aktivitas non-gadget yang menyenangkan

Beri anak kegiatan alternatif, seperti bermain di luar, membaca buku, menggambar, atau bermain peran. Semakin menarik kegiatan alternatif, semakin mudah anak melepaskan diri dari gawai.

Grace menegaskan bahwa mengurangi anak kecanduan gadget bukan hanya tanggung jawab orangtua, tetapi juga sekolah dan lingkungan sekitar.

Oleh karena itu, perlu pendekatan bersama antara guru, orangtua, dan anak dalam membangun kebiasaan digital yang sehat.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau