Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 16 Juli 2025, 19:06 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, anak yang bermain gadget sudah bukan pemandangan asing, salah satunya karena banyak aktivitas buah hati yang memerlukan alat tersebut. 

Namun, terlalu sering memakai gadget dapat memengaruhi bonding alias ikatan emosional antara orangtua dan anak. Seperti apa?

Baca juga:

Dampak gadget pada bonding orangtua dan anak

1. Memperburuk bonding

Salah satu dampak negatif penggunaan gadget pada anak adalah mengganggu waktu bonding bersama orangtua. Simak penjelasan psikolog.Dok. Freepik/Freepik Salah satu dampak negatif penggunaan gadget pada anak adalah mengganggu waktu bonding bersama orangtua. Simak penjelasan psikolog.

Menurut co-founder BN Montessori, psikolog Pitta Tyas, M.Psi., penggunaan gadget tanpa didampingi orangtua dan akses ke konten yang belum ditinjau lebih dulu, bisa memperburuk bonding.

“Orangtua tidak bisa memantau apa yang sedang ditonton dan dinikmati oleh anak. Ini yang memperburuk,” kata dia di Decathlon Pondok Indah, Jakarta Selatan, beberapa waktu laul.

Penggunaan gadget memang tidak masalah. Dengan catatan, orangtua harus mengetahui konten yang akan ditonton oleh anak, dan menontonnya bersama.

Kegiatan menonton bersama anak bisa menjadi sarana anak belajar, sekaligus bonding time untuk mempererat ikatan emosional orangtua dengan anak.

2. Menghapus waktu berharga

Salah satu dampak negatif penggunaan gadget pada anak adalah mengganggu waktu bonding bersama orangtua. Simak penjelasan psikolog.Dok. Freepik/Freepik Salah satu dampak negatif penggunaan gadget pada anak adalah mengganggu waktu bonding bersama orangtua. Simak penjelasan psikolog.

Setiap detik adalah waktu yang berharga bagi orangtua perihal anak-anaknya. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama.

Namun, ketika anak justru memanfaatkan waktu untuk bermain gadget, mereka “menghapus” waktu-waktu berharga bersama ayah dan ibu. Misalnya, anak langsung main HP setelah makan malam.

“Seharusnya anak bisa bonding time sama orangtua, tapi mereka sudah terlanjur kecanduan pengin main game, dan orangtuanya malas untuk ngingetin. Akhirnya, satu jam yang berharga itu habis buat main game,” terang Pritta.

Baca juga:

3. Jadi sumber pertengkaran

Salah satu dampak negatif penggunaan gadget pada anak adalah mengganggu waktu bonding bersama orangtua. Simak penjelasan psikolog.freepik.com Salah satu dampak negatif penggunaan gadget pada anak adalah mengganggu waktu bonding bersama orangtua. Simak penjelasan psikolog.

Gadget juga bsa menjadi sumber pertengkaran antara orangtua dan anak. Misalnya, orangtua mengingatkan dengan keras terkait penggunaan gadget, tapi anak tidak suka.

“Anaknya jadi tersinggung, jadi tidak suka lagi sama orangtuanya,” ujar Pritta.

Supaya gadget tidak menimbulkan perpecahan antara orangtua dan anak, keduanya harus saling berdiskusi tentang aturan penggunaan gadget.

Aturan yang telah disepakati bersama diterapkan secara rutin dan konsisten sehingga anak pun terbiasa untuk tidak menggunakan gadget secara berlebihan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau