Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Asri Welas Rawat Rambut Sehat di Usia 46 Tahun, Pakai Bahan Alami

Kompas.com, 25 September 2025, 18:35 WIB
Rafa Aulia Febriani ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Asri Welas tampil dengan rambut panjang yang disanggul saat menghadiri Johnny Andrean Awards di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Rabu (25/9/2025). Perempuan 46 tahun ini membawa pulang piala Best Hairstyle For Female Presenter. 

Di depan ratusan penonton, ia menyampaikan, kepercayaan diri tak ditentukan oleh bentuk wajah atau kesempurnaan fisik.

Baca juga:

"Cantik menurut aku enggak perlu harus mancung karena aku pesek. Tapi yang penting berkarakter," ucap Asri saat menerima penghargaan, Rabu (24/9/2025). 

"Kekurangan seperti suara cempreng aku ini justru jadi kelebihan untuk aku sendiri. Ternyata aku bisa menang," lanjutnya.

Selain itu, aktris kelahiran 1979 ini berbagi rahasianya dalam merawat rambut yang tetap sehat meski sudah memasuki usia matang dan aktivitasnya yang padat. Simak selengkapnya.

Rahasia Asri Welas dalam merawat rambut

Pakai bahan-bahan alami

Kesibukan syuting dan tampil di panggung membuat rambut Asri sering terkena panas akibat alat styling. Meski begitu, ia punya rutinitas perawatan yang disiplin ia lakukan.

"Habis styling dicuci yang bersih, kemudian pakai hair tonic, terus masker rambut dan creambath," katanya.

Ia juga memilih pewarna rambut alami untuk menutupi ubah-uban yang mulai tumbuh seiring bertambahnya usia.

"Pewarna tetap, tapi yang natural karena aku enggak bisa pakai yang chemical. Jadi pakai yang tradisional," ujarnya.

Adapun ibu tiga anak itu menganjurkan agar tidak memakai air panas ketika keramas.

Asri Welas berbagi tips merawat rambut sehat di usia 46 tahun, meski sibuk syuting dan tampil di panggung.PIXABAY/ENDRI YANA YANA Asri Welas berbagi tips merawat rambut sehat di usia 46 tahun, meski sibuk syuting dan tampil di panggung.

"Kadang-kadang jangan terlalu suka pakai air panas untuk rambut. Mandi mungkin pake air panas, tapi kalau untuk rambut jangan karena bikin rontok," tutur Asri.

Selain itu, ia juga masih memanfaatkan bahan alami seperti lidah buaya untuk pertumbuhan rambut.

"Aku pakai lidah buaya yang dikerok sendiri, itu bermanfaat banget untuk tumbuh rambut," ucapnya.

Kebiasaan merawat rambut sendiri ini sudah ia tekuni sejak lama, bahkan dari usianya masih remaja.

"Aku dari umur 12 tahun sudah jadi penari, jadi harus bikin sanggul dalam dua menit. Makanya apa-apa kadang-kadang buat sendiri. Makanya ini (hair style) juga bikin sendiri," terangnya.

Baca juga:

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau