Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 17 Oktober 2025, 16:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Editor Wisnubrata

Dari apa yang ia alami dan ia lihat sendiri, serta hasil wawancara, ia menulis buku dengan harapan menjadi pedoman etika bagi jurnalis dan pemilik media. 

Mungkin yang menjadikan wartawan terkesan tidak disiplin, dan berpenampilan sesuka hati dipengaruhi oleh gaya hidup bohemianisme atau bohemian (kata sifat). Apa itu bohemian dan apa pula bohemianisme? Keduanya sudah banyak diceritakan panjang lebar dalam media dan buku-buku literatur.

Menurut berbagai sumber, istilah "bohemia" pada awalnya digunakan untuk menggambarkan orang-orang Perancis-Romani atau orang Romani yang tinggal di Perancis. Sebelumnya, seperti diceritakan dalam Encyclopedia Bergambar Comton’s edisi tahun 1966, separuh penduduk Cekoslowakia dulu tinggal di Provinsi Bohemia yang bergunung-gunung. Bohemia kaya akan mineral dan kota utamanya, Praha ibu kota Cekoslowakia.

Bohemia berarti "rumah orang Boii," dari orang-orang yang tidak diketahui asal-usulnya. Di bawah raja yang kuat, Bohemia memperluas batas-batas wilayahnya, dan pada abad ke-14 menjadi salah satu kerajaan paling makmur di Eropa.

Pada abad itu terjadi pemberontakan di Bohemia akibat ketidakpuasan terhadap pemerintahan Katolik, sehingga terjadi peperangan panjang. Orang-orang Bohemia mengembara secara berkelompok. Mereka mulanya hidup tanpa kewarganegaraan. Mereka sering disebut "gipsi". Mereka tidak terikat kewajiban konvensi, dan tidak punya hak-hak hukum.

Akan tetapi setelah menghadap kerajaan Bohemia (bagian barat Republik Ceko modern), mereka diberi dokumen oleh raja Bohemia. Dokumen itu berisi orang lain agar mengakui komunitas ini. Setibanya di Perancis sekitar abad ke-15, mereka menunjukkan dokumen itu dan kemudian disebut sebagai para bohemia (les bohemiens).

Dalam perjalanan waktu dan pergaulan dunia, orang-orang bohemia menemukan kesamaan prinsip dan kemiripan perjuangan hidup bangsa lain, dan mereka saling memberi dorongan. Muncullah bohemianisme yang tidak berdiri sendiri.

Bohemianisme menjadi gerakan-gerakan lain di abad ke-19. Gerakan ini juga didorong oleh non-konformitas, nilai-nilai anti-borjuis, anti-materialisme, anti- kemapanan, dan seni sebagai kehidupan. Bohemianisme menjadi gerakan sosial dan budaya yang pada dasarnya merupakan cara hidup yang menjauh dari norma dan ekspektasi konvensional masyarakat.

Istilah bohemian juga digunakan untuk menggambarkan gaya hidup non-tradisional, terutama di kalangan seniman, penulis, wartawan, musisi, dan aktor di kota-kota besar Eropa. Ada beberapa tokoh publik pada awal 1900-an yang mewujudkan semangat Bohemian yang perlu dicatat. Mereka antara lain, Isadora Duncan (koreografer yang menekankan tarian bebas), Colette (novelis, aktris, dan jurnalis), dan Dora Maar (fotografer surealis, pelukis, penyair).

Di Indonesia bohemianisme wartawan seringkali tampak pada sikap dan gaya berpakaian yang tidak formal. Ketidak-formalan ini dirasakan sebagai pantulan rasa kebebasan. Tetapi dalam kenyataan situasi dan kondisi yang dihadapi wartawan Indonesia dituntut berpakaian fleksibel, luwes.

Tidak ngotot bohemian terus. Di setiap redaksi media punya aturan sendiri-sendiri, ada yang membebaskan wartawan berpakaian, dan ada yang mengharuskan berpakaian seragam dengan nama dan logo medianya di dada atau di lengan.

Bahkan di tempat liputan acara tertentu wartawan diminta mengenakan baju tertentu sebagai dress code-nya. Seperti di istana negara RI, wartawan tidak boleh mengenakan celana panjang berbahan jeans. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau