Dari apa yang ia alami dan ia lihat sendiri, serta hasil wawancara, ia menulis buku dengan harapan menjadi pedoman etika bagi jurnalis dan pemilik media.
Mungkin yang menjadikan wartawan terkesan tidak disiplin, dan berpenampilan sesuka hati dipengaruhi oleh gaya hidup bohemianisme atau bohemian (kata sifat). Apa itu bohemian dan apa pula bohemianisme? Keduanya sudah banyak diceritakan panjang lebar dalam media dan buku-buku literatur.
Menurut berbagai sumber, istilah "bohemia" pada awalnya digunakan untuk menggambarkan orang-orang Perancis-Romani atau orang Romani yang tinggal di Perancis. Sebelumnya, seperti diceritakan dalam Encyclopedia Bergambar Comton’s edisi tahun 1966, separuh penduduk Cekoslowakia dulu tinggal di Provinsi Bohemia yang bergunung-gunung. Bohemia kaya akan mineral dan kota utamanya, Praha ibu kota Cekoslowakia.
Bohemia berarti "rumah orang Boii," dari orang-orang yang tidak diketahui asal-usulnya. Di bawah raja yang kuat, Bohemia memperluas batas-batas wilayahnya, dan pada abad ke-14 menjadi salah satu kerajaan paling makmur di Eropa.
Pada abad itu terjadi pemberontakan di Bohemia akibat ketidakpuasan terhadap pemerintahan Katolik, sehingga terjadi peperangan panjang. Orang-orang Bohemia mengembara secara berkelompok. Mereka mulanya hidup tanpa kewarganegaraan. Mereka sering disebut "gipsi". Mereka tidak terikat kewajiban konvensi, dan tidak punya hak-hak hukum.
Akan tetapi setelah menghadap kerajaan Bohemia (bagian barat Republik Ceko modern), mereka diberi dokumen oleh raja Bohemia. Dokumen itu berisi orang lain agar mengakui komunitas ini. Setibanya di Perancis sekitar abad ke-15, mereka menunjukkan dokumen itu dan kemudian disebut sebagai para bohemia (les bohemiens).
Dalam perjalanan waktu dan pergaulan dunia, orang-orang bohemia menemukan kesamaan prinsip dan kemiripan perjuangan hidup bangsa lain, dan mereka saling memberi dorongan. Muncullah bohemianisme yang tidak berdiri sendiri.
Bohemianisme menjadi gerakan-gerakan lain di abad ke-19. Gerakan ini juga didorong oleh non-konformitas, nilai-nilai anti-borjuis, anti-materialisme, anti- kemapanan, dan seni sebagai kehidupan. Bohemianisme menjadi gerakan sosial dan budaya yang pada dasarnya merupakan cara hidup yang menjauh dari norma dan ekspektasi konvensional masyarakat.
Istilah bohemian juga digunakan untuk menggambarkan gaya hidup non-tradisional, terutama di kalangan seniman, penulis, wartawan, musisi, dan aktor di kota-kota besar Eropa. Ada beberapa tokoh publik pada awal 1900-an yang mewujudkan semangat Bohemian yang perlu dicatat. Mereka antara lain, Isadora Duncan (koreografer yang menekankan tarian bebas), Colette (novelis, aktris, dan jurnalis), dan Dora Maar (fotografer surealis, pelukis, penyair).
Di Indonesia bohemianisme wartawan seringkali tampak pada sikap dan gaya berpakaian yang tidak formal. Ketidak-formalan ini dirasakan sebagai pantulan rasa kebebasan. Tetapi dalam kenyataan situasi dan kondisi yang dihadapi wartawan Indonesia dituntut berpakaian fleksibel, luwes.
Tidak ngotot bohemian terus. Di setiap redaksi media punya aturan sendiri-sendiri, ada yang membebaskan wartawan berpakaian, dan ada yang mengharuskan berpakaian seragam dengan nama dan logo medianya di dada atau di lengan.
Bahkan di tempat liputan acara tertentu wartawan diminta mengenakan baju tertentu sebagai dress code-nya. Seperti di istana negara RI, wartawan tidak boleh mengenakan celana panjang berbahan jeans.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang