Penulis
KOMPAS.com - Sebuah aksi pencurian yang terasa seperti adegan dari film mengguncang Paris. Untuk pertama kalinya sejak hilangnya Mona Lisa pada tahun 1911, Museum Louvre kembali menjadi saksi dari perampokan spektakuler.
Insiden ini tak hanya menimbulkan kehebohan, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar tentang seberapa aman sebenarnya mahakarya seni Prancis disimpan, terutama ketika karya-karya bernilai tinggi kian menjadi buruan geng kriminal terorganisir.
Menurut Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, geng yang membobol Galeri Apollo pada Minggu (19/10/2025) pagi jelas-jelas profesional.
Kelompok pencuri diduga menggunakan tangga mekanis untuk mencapai jendela di lantai satu, sebelum memecahkan kotak pajangan dan melarikan diri dengan sepeda motor.
Baca juga: Sejarah Museum Louvre di Paris, Pernah Jadi Sasaran Pencurian yang Bikin Lukisan Mona Lisa Mendunia
Galeri yang menjadi sasaran diketahui menyimpan perhiasan kerajaan Prancis. Pejabat setempat mengatakan ada sembilan benda yang dicuri.
Salah satunya mahkota milik istri Napoleon III yang gagal dicuri, tampaknya terjatuh dan ditemukan tak jauh dari lokasi kejadian.
Sebagian besar regalia kerajaan Prancis hilang atau dijual setelah Revolusi 1789, namun beberapa benda berhasil diselamatkan atau dibeli kembali.
Meski begitu, sebagian besar koleksi dalam kotak pajangan tersebut berasal dari abad ke-19 dan berkaitan dengan dua keluarga kekaisaran: Napoleon dan keponakannya, Napoleon III.
Baca juga: Daftar Benda yang Dicuri dari Museum Louvre, Mayoritas Perhiasan Tak Ternilai
Kalung zamrud dan set anting milik Permaisuri Marie Louise, istri kedua Napoleon Bonaparte yang dicuri dari Museum LouvreMenurut pihak berwenang, delapan barang dicuri, termasuk tiara, kalung, anting-anting, dan bros.
Barang-barang tersebut merupakan milik istri Napoleon, Permaisuri Marie-Louise; milik saudara iparnya, Ratu Hortense dari Belanda; milik Ratu Marie-Amelie, istri Raja Prancis terakhir, Louis-Philippe, yang memerintah dari tahun 1830 hingga 1848; dan milik Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III, yang memerintah dari tahun 1852 hingga 1870.
Harga perhiasan tersebut tak ternilai. Untuk satu tiara kecil saja harganya bisa mencapai jutaan euro.
Baca juga: Kate Middleton Kenakan Tiara Warisan Putri Diana di Jamuan Kenegaraan untuk Trump
“Nilainya mencapai puluhan juta euro hanya untuk mahkota itu saja. Dan menurut saya, itu bahkan bukan benda yang paling penting,” ujar Presiden balai lelang Drouot, Alexandre Giquello, kepada Reuters.
Beccuau mengatakan bahwa menjadi sebuah misteri mengapa para pencuri tidak mengambil berlian Regent, yang disimpan di Galerie d’Apollon dan diperkirakan bernilai lebih dari 60 juta dolar AS menurut Sotheby’s.
“Saya tidak punya penjelasan,” katanya. “Kita baru akan tahu jenis pesanan apa yang mereka jalankan dan mengapa mereka tidak menargetkan jendela itu setelah mereka ditangkap dan diinterogasi.”
Baca juga: Kronologi Perampokan Besar-besaran Museum Louvre, Kurang dari 7 Menit
Pencurian yang dilakukan para penjahat bertopeng itu terjadi di sebuah galeri yang hanya berjarak beberapa langkah dari beberapa lukisan paling terkenal di dunia, seperti Mona Lisa.