JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk desainer Harry Halim, nama koleksi 11/11 untuk spring/summer 2026 bukan hanya karena peragaannya diadakan pada Selasa (11/11/2025), tapi juga mengandung kisah personal yang jadi babak baru kehidupannya.
“Dalam arti 11/11/ di collection (koleksi) ini, sebenarnya bukan hanya tanggal show (peragaan),” kata Harry saat peragaan 11/11 di The Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).
Baca juga:
Harry Halim saat mempersembahkan karyanya, Spring/Summer Collection 2026, di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2025).Dalam karya kali ini, Harry menampilkan sesuatu yang lebih personal. Ia menjahit kisah kehilangan, penerimaan, dan kebangkitan yang dituangkan lewat siluet dan warna dengan makna personal dan simbolis.
“Belum sebulan, papa saya baru meninggal. Season (musim) lalu itu, koleksinya dedikasi pertama,” ungkap Harry.
Koleksinya pada musim sebelumnya memang dipersembahkan sebagai penghormatan bagi sang ayah yang sedang berjuang dalam sakitnya.
Namun, saat ini Harry disebut tidak lagi hanya mengenang. Ia berusaha merayakan proses melepaskan, menerima, dan menemukan kembali dirinya di tengah kehilangan.
Duka tersebut tak serta-merta ia tampilkan sebagai kesedihan. Melalui bahasa mode yang khas, Harry mengubah kehilangan menjadi kekuatan, sebuah perjalanan emosional yang disulam menjadi busana.
Luna Maya dengan busana rok crinoline berwarna pastel dalam Spring/Summer Collection 2026 karya Harry Halim yang digelar di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).“Dan, finally, enam bulan kemudian, papa saya pergi. Banyak sekali personal, sesuatu yang terjadi dalam hidup saya, sesuatu yang sangat baru, yang belum pernah saya alami. Dan, saya merasakan itu sangat spesial,” jelasnya.
Dalam momen kehilangan yang sedang menyelimutinya, lahirlah 11/11, yang bagi Harry menjadi titik awal baru dalam perjalanan hidup dan karyanya.
“Makanya juga, just come out with (keluar dengan) 11/11. Saya rasanya, kayak it's time (ini waktunya), saatnya mau pergi, it's time for a new chapter (waktunya bab baru). Untuk perubahan yang baru-baru ini,” jelasnya.
Baca juga:
Rok crinoline dalam Spring/Summer Collection 2026 karya Harry Halim yang digelar di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).Selama ini, warna hitam sudah menjadi bahasa visual yang lekat dengan karya-karya Harry Halim.
Dalam setiap koleksinya, hitam bukan sekadar warna, tapi bentuk kekuatan, misteri, dan kedisiplinan yang menjadi ciri khas estetikanya.
Pada koleksi 11/11, warna hitam tidak lagi berdiri sendiri. Masih ada nuansa gelap yang dominan, tetapi perlahan memudar, bergeser menuju rona-rona yang lebih lembut dan menenangkan.
Harry menghadirkan warna-warna pastel seperti abu-abu, mauve, hijau sage, dan beige samar, yang muncul seperti harapan di antara kegelapan.
Peralihan ini dinilai simbolik, seolah menggambarkan proses penyembuhan yang perlahan terbuka setelah kehilangan.
Spring/Summer Collection 2026 karya Harry Halim yang digelar di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).Meski begitu, ia mengakui bahwa langkah ini masih penuh kehati-hatian. Warna cerah belum benar-benar ia izinkan masuk sepenuhnya bukan karena takut bereksperimen, melainkan karena jujur terhadap perasaannya yang masih dalam proses.
Bagi Harry, penggunaan warna pastel dalam koleksi ini bukan sekadar eksplorasi estetika, melainkan refleksi dari perjalanan emosionalnya.
Warna-warna lembut itu hadir sebagai bentuk transisi, antara gelap yang belum sepenuhnya hilang dan terang yang mulai terasa untuk Harry.
Baca juga: