Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna di Balik Koleksi 11/11 Harry Halim, Bentuk Kehilangan dan Penerimaan

Kompas.com, 12 November 2025, 16:35 WIB
Aliyah Shifa Rifai,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk desainer Harry Halim, nama koleksi 11/11 untuk spring/summer 2026 bukan hanya karena peragaannya diadakan pada Selasa (11/11/2025), tapi juga mengandung kisah personal yang jadi babak baru kehidupannya. 

“Dalam arti 11/11/ di collection (koleksi) ini, sebenarnya bukan hanya tanggal show (peragaan),” kata Harry saat peragaan 11/11 di The Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025). 

Baca juga: 

Koleksi 11/11 dari Harry Halim, menjahit kehilangan 

Harry Halim saat mempersembahkan karyanya, Spring/Summer Collection 2026, di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2025).KOMPAS.com/Aliyah Shifa Rifai Harry Halim saat mempersembahkan karyanya, Spring/Summer Collection 2026, di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2025).

Dalam karya kali ini, Harry menampilkan sesuatu yang lebih personal. Ia menjahit kisah kehilangan, penerimaan, dan kebangkitan yang dituangkan lewat siluet dan warna dengan makna personal dan simbolis.

“Belum sebulan, papa saya baru meninggal. Season (musim) lalu itu, koleksinya dedikasi pertama,” ungkap Harry.

Koleksinya pada musim sebelumnya memang dipersembahkan sebagai penghormatan bagi sang ayah yang sedang berjuang dalam sakitnya.

Namun, saat ini Harry disebut tidak lagi hanya mengenang. Ia berusaha merayakan proses melepaskan, menerima, dan menemukan kembali dirinya di tengah kehilangan.

Duka tersebut tak serta-merta ia tampilkan sebagai kesedihan. Melalui bahasa mode yang khas, Harry mengubah kehilangan menjadi kekuatan, sebuah perjalanan emosional yang disulam menjadi busana.

Luna Maya dengan busana rok crinoline berwarna pastel dalam Spring/Summer Collection 2026 karya Harry Halim yang digelar di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).KOMPAS.com/Aliyah Shifa Rifai Luna Maya dengan busana rok crinoline berwarna pastel dalam Spring/Summer Collection 2026 karya Harry Halim yang digelar di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

“Dan, finally, enam bulan kemudian, papa saya pergi. Banyak sekali personal, sesuatu yang terjadi dalam hidup saya, sesuatu yang sangat baru, yang belum pernah saya alami. Dan, saya merasakan itu sangat spesial,” jelasnya.

Dalam momen kehilangan yang sedang menyelimutinya, lahirlah 11/11, yang bagi Harry menjadi titik awal baru dalam perjalanan hidup dan karyanya.

“Makanya juga, just come out with (keluar dengan) 11/11. Saya rasanya, kayak it's time (ini waktunya), saatnya mau pergi, it's time for a new chapter (waktunya bab baru). Untuk perubahan yang baru-baru ini,” jelasnya.

Baca juga:

Warna pastel menghiasi koleksi 11/11

Rok crinoline dalam Spring/Summer Collection 2026 karya Harry Halim yang digelar di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).KOMPAS.com/Aliyah Shifa Rifai Rok crinoline dalam Spring/Summer Collection 2026 karya Harry Halim yang digelar di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Selama ini, warna hitam sudah menjadi bahasa visual yang lekat dengan karya-karya Harry Halim.

Dalam setiap koleksinya, hitam bukan sekadar warna, tapi bentuk kekuatan, misteri, dan kedisiplinan yang menjadi ciri khas estetikanya.

Pada koleksi 11/11, warna hitam tidak lagi berdiri sendiri. Masih ada nuansa gelap yang dominan, tetapi perlahan memudar, bergeser menuju rona-rona yang lebih lembut dan menenangkan.

Harry menghadirkan warna-warna pastel seperti abu-abu, mauve, hijau sage, dan beige samar, yang muncul seperti harapan di antara kegelapan.

Peralihan ini dinilai simbolik, seolah menggambarkan proses penyembuhan yang perlahan terbuka setelah kehilangan.

Spring/Summer Collection 2026 karya Harry Halim yang digelar di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).KOMPAS.com/Aliyah Shifa Rifai Spring/Summer Collection 2026 karya Harry Halim yang digelar di Brickhall Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Meski begitu, ia mengakui bahwa langkah ini masih penuh kehati-hatian. Warna cerah belum benar-benar ia izinkan masuk sepenuhnya bukan karena takut bereksperimen, melainkan karena jujur terhadap perasaannya yang masih dalam proses.

Bagi Harry, penggunaan warna pastel dalam koleksi ini bukan sekadar eksplorasi estetika, melainkan refleksi dari perjalanan emosionalnya.

Warna-warna lembut itu hadir sebagai bentuk transisi, antara gelap yang belum sepenuhnya hilang dan terang yang mulai terasa untuk Harry.

Baca juga:

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau