Harry menjelaskan bahwa proses recycling (daur ulang) dan reworking (mengolah ulang) bahan sering kali membutuhkan biaya dan tenaga yang lebih besar dibanding membuat busana baru.
“Iya, itu juga abis di-recycle, bukannya kita jual murah. Lebih mahal. Karena harganya yang kita mesti rework itu lebih banyak daripada kita bikin baru. Jadi lebih complicated (rumit). Jadi, orang enggak mau beli,” ujarnya.
Kondisi ini mencerminkan tantangan yang secara umum mungkin dihadapi sebagian desainer dan label mode.
Penerapan prinsip keberlanjutan sering kali berhadapan dengan sistem bisnis dan ekspektasi konsumen terhadap kualitas produk.
Dalam praktiknya, proses produksi berkelanjutan dapat memerlukan waktu dan biaya tambahan pada tahap pengerjaan.
Baca juga: