Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Iky Menghadapi Istri yang Merasa Belum Sempurna Menjadi Seorang Ibu

Kompas.com, 9 Desember 2025, 07:05 WIB
Nabilla Ramadhian,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

Apa pun masalah yang dihadapi, serta kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan oleh Kartika, Iky mengingatkan bahwa semuanya akan dihadapi bersama-sama.

“Apapun yang terjadi, kita jalanin bareng-bareng, hadapi bareng-bareng. Mau ada masalah dari apapun, hadapi,” tutur dia.

Jadi pendengar yang baik dan ajak nongkrong

Dukungan lainnya yang diberikan oleh Iky untuk Kartika adalah menjadi pendengar yang baik, mendengarkan apa pun yang disampaikan oleh istrinya.

Pasalnya, menjadi seorang ibu sudah cukup menambah beban mental perempuan. Belum lagi jika ibu harus menjadi seorang IRT, dan mendapat tekanan dari dalam rumah.

Iky memahami bahwa Kartika membutuhkan teman untuk bercerita.

“Aku jadi teman curhatnya dan dengerin dia ngomong karena menurutku, kadang enggak semua istri mau cerita ke suaminya. Aku dengerin cerita soal kesehariannya, lagi dapat tekanan dari mana. Pokoknya aku jadi tempat dia ngeluarin semua emosinya,” ujar Iky.

Ketika seluruh perasaan kurang mengenakkan sudah dikeluarkan, Kartika bisa kembali melanjutkan perannya sebagai ibu tanpa beban. Ia bisa lebih leluasa dalam mengasuh dan mengajak anak bermain.

“Dan paling sesimpel ngajak jalan. Misalnya jajan cilok, atau beli kopi. Saat momen-momen kayak gitu, mungkin di rumah Kartika enggak mau cerita, pas lagi jalan-jalan jadi mau,” kata dia.

Pesan untuk istri yang berharga

Iky mengaku, selalu bangga dengan istrinya karena telah berjuang untuk mengandung, melahirkan, dan mengasuh anaknya.

“Kalau ada kesempatan untuk menyampaikan pesan tentang betapa berharganya Kartika, aku enggak bisa ngomong. Kayaknya mau meluk aja. Enggak ada kata-kata selain ‘terima kasih’ dan ‘maaf’,” ungkap dia.

Iky ingin meminta maaf belum bisa menghabiskan banyak waktu dengan Baskara, sebanyak Kartika menghabiskan waktu dengan Baskara.

Tuntutan mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan keluarga, membuatnya harus bekerja.

“Sebenarnya aku dan Kartika sama-sama berkorban. Kartika berkorban untuk melahirkan dan mengasuh anak. Sama-sama berkorban, cuma dari sisi yang berbeda, dengan porsi yang sama,” tutur Iky.

Baca juga: Cerita Desy Melihat Rosita sebagai Ibu Tunggal yang Tangguh dan Mau Belajar untuk Anak

“Jadi, kalau ingin diomongin, ya aku terima kasih banyak-banyak, dan mohon maaf memang belum bisa kasih yang terbaik untuk Kartika sebagai istri, ataupun ke anak,” pungkas dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau