Penulis
Syifa mengungkapkan rasa kagumnya pada keteguhan Ira.
"Aku bangga ketika melihat dia tetap tenang di segala keributan, menghadirkan terapi anak meski harus mengorbankan waktu dan tenaga. Aku ingin dia tahu, dia lebih kuat dari yang dia kira," ujarnya.
Perjuangan Ira, kata Syifa, menunjukkan bahwa menjadi ibu tidak berarti harus sempurna.
Anak-anak tidak membutuhkan ibu yang sempurna, tetapi membutuhkan sosok yang mencintai mereka sepenuh hati. Dan bagi Syifa, Ira adalah ibu seperti itu.
Baca juga: Cerita Rosita Menjalani Banyak Peran sebagai Ibu Tunggal di Usia Muda
Sebagai teman dekat, Syifa berharap Ira terus percaya pada dirinya sendiri, memberi ruang untuk kebahagiaan pribadi, dan tahu kapan harus meminta bantuan.
"Kamu teman yang paling kuat yang pernah aku kenal. Jangan lupa, ibu yang bahagia akan membesarkan anak yang kuat," ujarnya.
Pesan ini tidak hanya relevan untuk Ira, tetapi juga untuk ibu lain yang mungkin menghadapi tantangan serupa.
Memberi perhatian kepada diri sendiri, menjaga kesehatan mental, dan tetap memiliki ruang untuk bahagia adalah bagian dari perjalanan menjadi ibu yang hebat.
Bagi Syifa, dan tentu keluarga dekatnya, Ira adalah contoh nyata bahwa menjadi ibu hebat tidak harus sempurna, yang penting adalah cinta, ketekunan, dan keberanian untuk terus belajar dan berkembang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang