Penulis
KOMPAS.com - Menjadi ibu adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, apalagi ketika mendampingi anak dengan kebutuhan khusus.
Namun bagi Syifa Rohmah, teman dekat Ira Farmawati, sosok ibu dari anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) ini adalah contoh perempuan yang luar biasa tangguh, sabar, dan penuh cinta.
Melalui pandangan Syifa, perjuangan Ira bukan sekadar tentang mengasuh anak, tetapi juga tentang belajar, menyesuaikan diri, dan terus berusaha menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan bagi keluarga.
Menurut Syifa, kualitas terbaik Ira sebagai ibu adalah kesabaran dan keteguhan.
"Meski situasinya sering sulit, Ira tidak pernah menyerah. Dia selalu mau belajar, mendengar, dan berubah demi kebaikan anaknya," kata Syifa kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Bagi teman dekatnya, Ira menunjukkan kekuatan yang jarang terlihat oleh orang lain.
Dari pengalaman sehari-hari, Syifa menyebutkan bagaimana Ira tetap hadir sepenuh hati meski lelah, menjaga suasana rumah tetap nyaman, dan berusaha memberikan perhatian yang seimbang untuk kedua anaknya.
Baca juga: Jadi Support System Istri, Ansharuddin Sebut Sosok Ira adalah Ibu yang Hebat
Ira, ASN dengan anak ADHD, kerap dihantui rasa bersalah karena tak selalu hadir utuh untuk anak-anaknya. Perlahan, ia belajar menerima diri.
Syifa menceritakan banyak momen ketika Ira harus berjuang mendampingi anak sulungnya saat tantrum atau sesi konsultasi dengan dokter.
"Banyak moment, berjuang mendampingi anak saat tantrum, berkonsultasi ke dokter. Saat kamu lelahpun, kamu tetap mencari cara agar suasana rumah nyaman untuk keluarga," ujar Syifa.
Bagi Syifa, yang paling membanggakan adalah bagaimana Ira mampu tetap tenang di tengah keributan dan kesulitan anaknya.
Bahkan pujian kecil atau senyum anak yang berhasil dicapai Ira menjadi bukti nyata perjuangan sehari-hari yang tidak banyak orang sadari.
Dalam pandangan Syifa, setiap ibu, termasuk Ira, membutuhkan dukungan emosional.
"Ira butuh ruang untuk bercerita, menangis, atau sekadar merasa tidak sendirian. Waktu untuk beristirahat tanpa rasa bersalah juga penting, karena mendampingi anak ADHD itu membutuhkan tenaga ekstra," ungkapnya.
Dukungan ini, menurut Syifa, bukan hanya membuat Ira lebih kuat, tetapi juga memberi contoh bahwa kesejahteraan ibu sama pentingnya dengan kesejahteraan anak.
Memberi kesempatan bagi ibu untuk memulihkan diri akan membuatnya lebih mampu menghadapi tantangan sehari-hari.
Baca juga: Cerita Desy Memberi Validasi Rosita, Ibu Tunggal yang Sempat Diliputi Rasa Bersalah