Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Syifa Melihat Ira, Ibu dengan Anak ADHD, sebagai Perempuan Hebat

Kompas.com, 10 Desember 2025, 13:05 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com - Menjadi ibu adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, apalagi ketika mendampingi anak dengan kebutuhan khusus.

Namun bagi Syifa Rohmah, teman dekat Ira Farmawati, sosok ibu dari anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) ini adalah contoh perempuan yang luar biasa tangguh, sabar, dan penuh cinta.

Melalui pandangan Syifa, perjuangan Ira bukan sekadar tentang mengasuh anak, tetapi juga tentang belajar, menyesuaikan diri, dan terus berusaha menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan bagi keluarga.

Kesabaran dan keteguhan yang terlihat dari dekat

Menurut Syifa, kualitas terbaik Ira sebagai ibu adalah kesabaran dan keteguhan.

"Meski situasinya sering sulit, Ira tidak pernah menyerah. Dia selalu mau belajar, mendengar, dan berubah demi kebaikan anaknya," kata Syifa kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Bagi teman dekatnya, Ira menunjukkan kekuatan yang jarang terlihat oleh orang lain.

Dari pengalaman sehari-hari, Syifa menyebutkan bagaimana Ira tetap hadir sepenuh hati meski lelah, menjaga suasana rumah tetap nyaman, dan berusaha memberikan perhatian yang seimbang untuk kedua anaknya.

Baca juga: Jadi Support System Istri, Ansharuddin Sebut Sosok Ira adalah Ibu yang Hebat

Ira, ASN dengan anak ADHD, kerap dihantui rasa bersalah karena tak selalu hadir utuh untuk anak-anaknya. Perlahan, ia belajar menerima diri.dok. Ira Farmawati Ira, ASN dengan anak ADHD, kerap dihantui rasa bersalah karena tak selalu hadir utuh untuk anak-anaknya. Perlahan, ia belajar menerima diri.

Menghadapi tantangan anak ADHD

Syifa menceritakan banyak momen ketika Ira harus berjuang mendampingi anak sulungnya saat tantrum atau sesi konsultasi dengan dokter.

"Banyak moment, berjuang mendampingi anak saat tantrum, berkonsultasi ke dokter. Saat kamu lelahpun, kamu tetap mencari cara agar suasana rumah nyaman untuk keluarga," ujar Syifa.

Bagi Syifa, yang paling membanggakan adalah bagaimana Ira mampu tetap tenang di tengah keributan dan kesulitan anaknya.

Bahkan pujian kecil atau senyum anak yang berhasil dicapai Ira menjadi bukti nyata perjuangan sehari-hari yang tidak banyak orang sadari.

Dukungan emosional yang penting

Dalam pandangan Syifa, setiap ibu, termasuk Ira, membutuhkan dukungan emosional.

"Ira butuh ruang untuk bercerita, menangis, atau sekadar merasa tidak sendirian. Waktu untuk beristirahat tanpa rasa bersalah juga penting, karena mendampingi anak ADHD itu membutuhkan tenaga ekstra," ungkapnya.

Dukungan ini, menurut Syifa, bukan hanya membuat Ira lebih kuat, tetapi juga memberi contoh bahwa kesejahteraan ibu sama pentingnya dengan kesejahteraan anak.

Memberi kesempatan bagi ibu untuk memulihkan diri akan membuatnya lebih mampu menghadapi tantangan sehari-hari.

Baca juga: Cerita Desy Memberi Validasi Rosita, Ibu Tunggal yang Sempat Diliputi Rasa Bersalah

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau