Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2012, 20:58 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember, Jawa Timur, merintis metode tes yang lebih mudah untuk mengetahui penderita yang positif tertular HIV/AIDS.

"Ide awalnya dari diskusi mengenai data dan fakta bahwa tanda-tanda seseorang menderita HIV/AIDS bisa diketahui melalui kondisi rongga mulutnya karena biasanya penderita HIV/AIDS memiliki gusi membengkak dan merah karena infeksi," kata salah seorang mahasiswa FKG Ahmad Syaifuddin di Jember, Jumat (29/6/2012).

Tiga mahasiswa FKG Unej, yakni Ahmad Syaifuddin, Alex Willyandre dan Khoirul Anam membuat kajian literatur yang berjudul "Inovasi Microfluidics Chip Berbasis Nucleic Acid Testing sebagai Detektor Antibodi HIV-1 pada Gingival Crevicular Fluid" untuk mengetahui apakah seseorang itu terinfeksi HIV/AIDS.

Kajian literatur itu berhasil menjadi juara pertama dalam ajang "literatur review" dalam rangka "Dentistry Scientific Meeting (DSM) VI 2012" yang digelar oleh FKG Universitas Indonesia di Jakarta.

Menurut Ahmad, deteksi penderita HIV/AIDS kebanyakan memakai tes darah dengan metode ELISA atau Western Blot dan kedua metode itu harus dilakukan di klinik atau rumah sakit tertentu dengan pengawasan tenaga kesehatan yang sudah terlatih dan tes darah biasanya baru diketahui setelah 24 jam.

"Kami bertiga mencoba mencari ide bagaimana mencari alat yang mampu mendeteksi dengan pasti gejala HIV/AIDS tersebut dari kondisi rongga mulut karena metode itu bisa dilakukan dengan cepat, lebih mudah, dan murah," tuturnya.

Setelah melakukan studi literatur kurang lebih selama seminggu, tiga mahasiswa FKG Unej itu memastikan bahwa alat Microfluidics Chip temuan Prof Samuel Sue dari Columbia University, Amerika Serikat, dapat digunakan untuk melakukan tes HIV/AIDS.

"Sebelumnya Microfluidics Chip lebih sering digunakan untuk tes penyakit kelamin dan penyakit lainnya, namun belum digunakan untuk mendeteksi pasien yang tertular HIV/AIDS," paparnya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com