Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 3 Agustus 2017, 19:39 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Pomade, wax atau clay? Produk styling rambut mana yang Anda pakai. Masing-masing memiliki jenis yang berbeda sehingga tampilan akhirnya pun berbeda. Nah, apakah Anda yakin produk penataan rambut yang dipilih sudah sesuai dengan jenis dan gaya rambut?

Director Chief Barber & Supplies Co, Fatsi Anzani mengatakan tak semua jenis rambut cocok menggunakan produk styling. Rambut keriting, kata dia, lebih baik tidak menggunakan produk styling.

"Kalau barber bilang sama dia gimana rambut keriting tetap menarik, karena ada cara dan modelnya," kata Fatsi kepada Kompas Lifestyle saat pembukaan Chief Barber di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2017).

Kalau pun tetap ingin memakai, disarankan memakai produk yang berbahan dasar air (water based) karena lebih solid dan rapi. Sementara untuk rambut tebal bisa menggunakan keduanya, baik oil-based atau water-based.

Berikut adalah sedikit panduan tentang pemakaian pomade, wax atau clay dari Fatsi.

Pomade

Produk styling rambut ini dimiliki hampir setiap pria yang ingin tampil rapi dan terlihat segar sepanjang hari. Ada dua jenis pomade, yakni oil-based dan water-based. Fatsi menjelaskan, sesuai namanya, oil-based memiliki ciri berminyak, lebih mengkilap dan memiliki daya rekat lebih kuat sehingga sulit dihilangkan dengan air.

Nah, untuk water-based lebih mudah dibilas dengan air. Bedanya, pomade jenis ini tidak tahan lama dari cuaca seperti yang oil-based. Pria yang banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan lebih cocok memilih pomade berbahan dasar air ini.

"Pomade water-based bisa menghasilkan tata rambut yang instan. Beda dengan gel, tidak bisa instan," kata Fatsi.

Pomade biasanya lebih cocok digunakan gaya rambut klasik. Salah satu potongan menarik yang pas digunakan adalah Pompadour. Gaya rambut ini membutuhkan jenis produk seperti pomade yang bisa memberikan kesan mengkilap dan dapat menata rambut.

Tampak samping French CropKOMPAS.com/KAHFI DIRGA CAHYA Tampak samping French Crop
Wax

Produk lain untuk menata rambut adalah wax, gabungan dari oil-based dan water-based. "Wax digunakan bagi yang ingin ketahanan tinggi seperti oil-based," kata Fatsi.

Wax cocok untuk rambut dengan gaya modern dan membutuhkan ketahanan lama. Salah satu model rambut yang cocok adalah spiky. Tapi, wax tidak tahan lama seperti pomade dan akan hilang setelah beberapa jam pemakaian. Untuk membersihkan juga lebih sulit.

Clay

Produk rambut terakhir adalah clay. Sebenarnya ini produk styling terbaru untuk rambut. Jenis ini juga paling sedikit digunakan dibanding pomade atau clay.

"Memang butuh diarahkan (sesuai gaya rambut) untuk menggunakannya," kata dia.

Penggunaan clay yang berbahan dasar bentonit bertujuan agar lebih memperlihatkan folikel rambut. Dengan demikian, rambut akan terlihat lebih tebal. Selain itu, menggunakan clay tidak akan membuat Anda terlihat menggunakan produk styling rambut, karena tampak lebih alami.

"Jadi akan terlihat natural dan cocok untuk gaya rambut kasual," kata dia. Untuk membilas, clay pun lebih mudah karena berbahan dasar air.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau