Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pangeran William Tak Memakai Cincin Kawinnya

Kompas.com, 25 November 2017, 11:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Kate Middleton menggunakan cincin pertunangannya bersama dengan cicin kawin emas 18 karat miliknya. Namun coba perhatikan tangan suaminya, tidak ada cincin kawin melingkar di jarinya.

Apakah Pangeran William mencoba mengirim pesan tentang pernikahannya?

Jangan berprasangka buruk! Tangan Pangeran William yang tanpa cincin pernikahan yang melingkar di jarinya, tidak menunjukan arti apa-apa tentang komitmennya dengan sang istri.

Bahkan sebelum pasangan itu mengikat janji suci, pejabat istana mengumumkan bahwa Pangeran william tidak akan mengenakan cincin setelah pernikahan. Kate pun tidak menunjukannya selama pernikahan.

"Pasangan tersebut telah mendiskusikannya. Tapi, Pangeran William tidak menyukai perhiasan. Bahkan dia tidak pernah mengenakan cincin di jarinya dan memutuskan untuk tidak pernah menggunakannya," kata pembantu istana.

"Ini benar-benar murni pilihan pribadi Sang Pangeran," tambahnya.

Pangeran William bukanlah bangsawan pertama yang memilih untuk tidak menggunakan cincin. Kakeknya, Pangeran Philip, juga tidak memakai cincin pernikahannya, meski ia dan Ratu Elizabeth II sudah menikah hampir 70 tahun.

(Baca juga: Mengenang 20 Tahun Kematian Putri Diana)

Ayah Pangeran William, Pangeran Charles, memang memakainya. Tapi, cincin itu ia gunakan di kelingking sebagai tanda bahwa dirinya telah berkeluarga.

Pilihan Pangeran William untuk tidak memakai cincin mungkin tampak aneh menurut orang-orang zaman ini. Tapi, tukar cincin bukanlah tradisi lama yang seperti Anda pikirkan.

Tradisi memakai cincin kawin bagi wanita yang sudah menikah ini telah ada sejak zaman Mesir Kuno. Beberapa abad kemudian para lelaki mulai memakainya.

Baru pada saat Perang Dunia II, orang-orang yang berperang di luar negeri mulai mengenakan cincin karena mereka menginginkan sesuatu untuk mengingatkan mereka tentang istri dan keluarga mereka.

Memakai cincin atau tidak, status hubungan bangsawan Cambridge ini bukanlah rahasia. Diperkirakan 2 miliar orang selalu memantau berita pernikahan William dan Kate.

Jadi, keputusan Sang Pangeran tidak menggunakan cincinya ini bukanlah isyarat yang mengindikasikan apapun dalam pernikahannya. Pangeran William dan Kate telah menunjukkan bahwa mereka adalah bangsawan modern dan saling percaya satu sama lain.

Diane Clehane, penulis buku Imagining Diana mengatakan bahwa Kate meniadakan kata 'taat' dalam sumpah pernikahannya, dan William memilih untuk tidak memakai cincin. Inilah yang membuat mereka seperti pasangan modern.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau