Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilema Turunkan Berat Badan, yang Hilang Bukan Lemak tapi Otot

Kompas.com, 28 November 2018, 07:06 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Ketika ingin memiliki bentuk tubuh ideal, target kita adalah menghilangkan lemak tubuh dan menambah massa otot. 

Namun, yang sering terjadi adalah kita malah kehilangan massa otot alih-alih lemak di tubuh.

"Sangat buruk kehilangan otot bukan lemak, karena otot adalah kunci dalam gerakan dan fungsi tubuh," kata Gerardo Miranda-Comas, pakar rehabilitasi dan pengobatan fisik.

Menurutnya, hilangnya massa otot juga berakibat negatif pada kekuatan dan daya tahan tubuh yang menyebabkan penurunan kinerja fungsional.

Jika kita melakukan proses penurunan berat badan dengan tepat, seharusnya tidak terjadi penyusutan massa otot terlebih dahulu.

"Secara umum, otot tidak hilang sebelum lemak. Ini tergantung pada nutrisi dan volume aktivitas," kata Miranda-Comas.

Ia mengatakan orang yang mencoba menurunkan berat badan dengan puasa makan dapat menurunkan berat badan karena penyusutan massa otot terlebih dahulu sebelum lemak.

Tubuh kita lebih suka memakai glukosa dari karbohidrat sebagai energi. Namun, jika tidak tersedia makan yang dipakai adalah glikogen, glukosa yang disimpan di liver dan otot.

"Lemak juga digunakan untuk energi tergantung pada durasi aktivitas fisik. Kita bisa melatih tubuhnya untuk menggunakan lemak sebagai sumber energi utama," tambahnya.

Untuk pola makannya, pakar nutrisi Wesley Delbridge mengatakan, diet sehat menerapkan pola makan yang terdiri dari 45-64 persen karbohidrat, 15-35 persen protein dan 20-35 persen lemak.

"Intinya adalah memiliki diet seimbang dan tidak membatasi makanan apa pun secara rendah," ucapnya.

Tentu saja, ini tergantung pada diet yang kita terapkan. Beberapa orang mungkin menerapkan diet rendah karbohidrat (diet keto), protein tinggi (diet atkins), atau rendah lemak.

Jika kita melakukannya terlalu ekstrem, tubuh bisa merasakannya. Agar kita lebih waspada, berikut empat tanda tubuh kehilangan massa otot, bukan lemak.

1. Olahraga terasa lebih menyiksa

Menyusutnya massa otot menyebabkan olahraga terasa berat, dan mungkin membuat kita merasa seperti tak pernah berolahraga.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau