Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2019, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Time

KOMPAS.com - Topi memang aksesoris yang disukai pria. Tak sedikit orang yang menjadikan topi sebagai ciri khas penampilannya. Walau begitu, ada anggapan, sering menggunakan topi bisa membuat rambut mudah rontok dan berujung kebotakan

Apakah anggapan tersebut benar? Dermatolog dari UCLA Health, Dr. Hayley Goldbach memahami kekhawatiran itu.

Menurutnya, banyak orang yang mulai mengalami penipisan rambut menggunakan topi. Itulah mengapa muncul anggapan penggunaan topi memicu kebotakan. Namun, Gladbach mengatakan, perhatian pertamanya bukanlah pada pemakaian topi.

"Genetik adalah penyebab utama kebotakan," kata Spesialis bedah plastik bidang restorasi rambut di Mount Sinai Medical Center, New York, Dr. Michael Wolfeld.

Wolfeld menjelaskan, pola kebotakan pria dan wanita dimulai sebagian oleh kepekaan genetik yang diturunkan oleh hormon, yang disebut dihydrotestosterone (DHT), yang muncul pada kulit kepala dan bagian tubuh lainnya.

Baca juga: 5 Cara Selamatkan Rambut dari Kebotakan

Pada orang-orang yang memiliki kepekaan tersebut, folikel-folikel rambut longgar dan mengerut sebagai respons DHT. Pengobatan kerontokan, seperti propecia (finastride) bisa bekerja untuk mencegah produksi DHT.

Namun, kebotakan disebabkan oleh berbagai faktor. Para pakar sepakat bahwa sering menarik rambut bisa menjadi salah satu penyebab. Seperti kuncir rambut kuda atau kepang.

"Jika dilakukan dalam periode lama seperti bertahun-tahun, ketegangan yang terjadi bisa menyebabkan rambut rontok," kata Wolfeld.

Kebanyakan orang mungkin tidak memakai topi terlalu ketat sehingga menyebabkan ketegangan yang sama seperti ketika rambut dikuncir atau dikepang.

"Ketat" itu sendiri subjektif. Namun, jika kamu menggunakan topi sampai meninggalkan garis bekas topi pada kulit ketika dilepas, maka itu masuk kategori ketat dan ini merusak rambut.

Topi yang digunakan terlalu ketat akan menyebabkan iritasi dan peradangan pada folikel rambut. Kondisi itu mungkin tak secara langsung menyebabkan kerontokan. Namun, kondisi itu bisa menjadi faktor kontribusi.

Materi yang digunakan untuk sebuah topi, pewarna dan bahan tekstil, misalnya, juga bisa menyebabkan kerontokan.

"Jika topi menyebabkan reaksi alergi pada kulit kepala, itu juga bisa menyebabkan kerontokan rambut karena peradangan," kata profesor dermatologi di George Washington University, Dr. Adam Friedman.

Jika seseorang sudah mulai botak karena faktor-faktor lainnya, seperti kecenderungan genetik, kombinasi dengan faktor peradangan ini bisa memperparah proses kerontokan.

Baca juga: Yang Harus Kamu Tahu soal Rambut Rontok

Pada beberapa kasus, menggunakan topi ketika berkeringat juga bisa menjadi faktor lainnya.

Halaman:
Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com