Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membantu Meningkatkan Potensi Anak yang Lambat Belajar

Kompas.com, 26 Desember 2019, 10:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Setiap orang tua tentunya ingin memiliki anak yang pintar. Namun, tidak semua anak memiliki kemampuan atau daya ingat belajar yang cepat, ada juga anak yang lambat dalam menangkap materi belajar.

Menghadapi anak yang kurang cemerlang dalam belajar dibutuhkan kesabaran, bukan tekanan.

Marty Nemko, Ph.D., seorang pelatih karier dan kepribadian yang berbasis di Oakland, California memberikan beberapa nasihat untuk orang tua yang memiliki anak dengan lambat belajar.

Marty mengungkapkan, ia juga memiliki anak yang lambat dalam belajar dan membutuhkan bantuan akademis, tetapi hal itu hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

Setelah mengetahui hal tersebut, ia menghindari apa yang biasanya dilakukan oleh banyak orang tua, seperti menambah jam bimbingan belajar, sekolah musim panas, atau bahkan mengomel jika anak tidak berhasil mengerjakan PR.

Ia memilih melakukan apa yang dia lakukan dengan dirinya sendiri atau dengan kliennya yang sudah dewasa, yaitu membangun kekuatan.

Baca juga: Orangtua, Ini 8 Tips Mendampingi Anak Belajar Ujian Nasional 2020

"Tentu, aku ingin anakku memiliki keterampilan membaca, menulis, dan matematika yang fungsional. Namun, alih-alih terobsesi untuk memaksimalkan nilai ujiannya atau mempelajari banyak hal sejak dini, aku lebih suka melakukan hal lain," katanya.

Berikut beberapa tips yang ia terapkan untuk meningkatkan potensi anaknya.

Bicara dengannya
Jalin komunikasi dengan anak, terutama ketika ia merasa buruk tentang kelemahan akademisnya.

Kita bisa mengatakan, “Memang kamu kurang hebat dalam membaca dan hal-hal akademis lainnya, tetapi itu hanya satu bagian dari seseorang. Kita semua terdiri dari banyak bagian, dan dalam kehidupan nyata akademis bukanlah bagian yang paling penting. Apakah kamu baik hati? Apakah kamu rapi dan teratur? Apakah kamu pandai membantu ayahmu membangun dan memperbaiki barang-barang? Jika iya, kamu adalah anak yang baik. Titik.”

Sebagai orangtua tentu kita ingin anak belajar membaca dengan lancar, tetapi tidak dengan memaksanya. Selain itu, kita dapat mencari sekolah dan guru yang menghargai kekuatan anaknya.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Mencari sekolah dan guru yang tepat
Bila memungkinkan, pilih sekolah yang tidak mengutamakan nilai akademis atau absen hadir di sekolah.

"Aku mendaftarkannya ke kelas-kelas yang tidak menekankan akademisi dan mendukung kepintaran lain, baik musik, olahraga, maupun seni yang dapat memperbaiki atau membangun kepribadiannya," katanya.

Kegiatan di luar sekolah
Bekerjasamalah dengan anak untuk memilih kegiatan setelah sekolah dan liburan berdasarkan kekuatan dan preferensi.

Sebagai contoh Marty akan mendaftarkan anaknya yang artistik ke kelas seni. Atau, anak yang suka atletik akan didaftarkan ke tim olahraga yang ia sukai.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau