Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Jenis Permukaan, Beda Kemampuan Bertahan Virus Corona

Kompas.com, 15 Maret 2020, 17:29 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Kasus positif Covid-19 yang melonjak dua kali lipat di Indonesia membuat banyak orang lebih waspada pada virus corona. Untuk melindungi diri, kita mungkin jadi khawatir untuk menyentuh permukaan benda di tempat umum.

Virus corona yang menyebar melalui droplet ini bisa saja berpindah ke pegangan pintu, tombol lift, atau ujung kemeja kita. Jangan terlalu panik dulu, ketahui masa hidup virus ini saat berada di permukaan benda.

Penelitian terbaru menunjukkan, Covid-19 bisa hidup di permukaan plastik atau stainless steel sampai 72 jam. Sementara itu, di kertas kardus bisa hidup sampai 24 jam dan di tembaga selama 4 jaam.

Itu merupakan masa hidup virus bisa bertahan hidup dalam jumlah yang cukup untuk menularkan penyakit.

Studi lain menganai kemampuan bertahan hidup virus corona yang dimuat dalam Journal of Hospital Infection dilakukan dengan menganlisis 22 studi pada jenis corona SARS dan MERS.

Penelitia menemukan bahwa rata-rata virus dapat bertahan hidup di permukaan logam, plastik, dan gelas di suhu ruangan selama 4 jam sampai lima hari.

Baca juga: Panduan Mencegah Virus Corona dengan Social Distancing, Apa Itu?

Ada juga virus yang bisa hidup sampai 9 hari, tergantung pada suhu dan kelembaban.

“Berapa lama kuman bisa hidup di berbagai permukaan sangat tergantung pada jenis patogennya, faktor lingkungan seperti kelembaban, dan juga permukaan benda apa,” kata spesialis penyakit menular Todd Nega.

Hidup di material kain

Belum diketahui berapa lama virus ini hidup di kain atau bahan pakaian. Namun, secara umum daya hidupnya lebih pendek dibandingkan dengan permukaan yang keras seperti stainless steel.

Jenis material kainnya sendiri juga berpengaruh. Menurut studi tahun 2015, peneliti mengamati serat kain di fasilitas industri, rumah, kandang kuda, dan juga kebun binatang.

Dalam penelitian itu memang tidak diteliti virus, tetapi para ahli mencoba melihat kaitan antara berapa lama jamur dan bakteri yang mengontaminasi bahan kain.

Baca juga: Tes Virus Corona di Indonesia Bisa Dilakukan di 10 Laboratorium, Mana Saja?

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau