Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Langkah Perawatan Kulit untuk Pria di Atas Usia 40 Tahun

Kompas.com, 6 September 2020, 14:36 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Tidak seperti wanita, banyak pria tidak begitu peduli dengan kulitnya ketika masih muda, karena merasa tidak perlu.

Namun, kebanyakan pria yang menginjak usia 40 tahun mulai menyadari adanya perubahan di wajah mereka, terutama kerutan di sekitar mata atau bintik hitam di pipi.

Mencegah memang lebih baik daripada mengobati, dan tidak ada kata terlambat untuk mengatasi penuaan kulit.

"Sama seperti tidak ada kata terlambat untuk pergi ke gym," kata Direktur Penelitian Kosmetik dan Klinis, Departemen Dermatologi di Mt. Sinai di New York City, Amerika Serikat, Joshua Zeichner, MD.

Baca juga: Kelamaan Pakai Masker Bisa Bikin Kulit Kering

Kerutan dan masalah kulit lainnya tidak muncul begitu saja.

Ahli kulit lain yang berbasis di New York City, Kenneth Howe, M.D mengatakan, penuaan dan masalah kulit lainnya terjadi perlahan dari waktu ke waktu.

Kendati demikian, kita mungkin tidak menyadarinya hingga akhirnya menjadi cukup menarik perhatian.

Misalnya, hilangnya kolagen sebenarnya dimulai jauh lebih awal.

"Kita semua mulai kehilangan sekitar satu persen kolagen setiap tahunnya di atas usia 20 tahun."

"Dan kita pasti mulai melihat perubahan itu pada usia 40,” kata dokter kulit Dianne Davis, MD yang berbasis di Houston.

Seiring berjalannya waktu, kehilangan kolagen menyebabkan kulit lebih kering dengan tekstur yang lebih kasar, dan tidak terhidrasi seperti ketika usia kita lebih muda.

Kerusakan akibat sinar matahari juga kumulatif karena respons antioksidan kulit juga menurun seiring bertambahnya usia.

Hal ini berarti pertahanan alami terhadap kerusakan semakin lemah seiring berjalannya waktu.

Kondisi ini juga dapat menyebabkan keluhan kulit umum, seperti bintik hitam, pembuluh darah melebar, dan warna tidak merata.

Perawatan kulit memang dibutuhkan dalam setiap tahapan usia. Namun, kondisi di atas menjelaskan mengapa, pria di usia 40 tahun juga kian membutuhkannya.

"Kita memang tidak bisa mengembalikan kerusakan kulit yang sudah terjadi, tetapi bisa mencegah kerusakan yang lebih parah dan mengatasi perubahan yang telah terjadi," ungkap Dr. Zeichner.

Tak perlu khawatir mendengarkan kata "perawatan kulit", dan merasa rutinitas akan menyusahkan.

Beberapa tahapan perawatan kulit sangatlah mudah dan tidak rumit untuk dilakukan.

Berikut ini adalah delapan tips perawatan kulit yang diperlukan untuk pria di atas 40 tahun, seperti dilansir Menshealth.com.

1. Pakai tabir surya setiap hari

Menurut Dr. Zeichner, paparan sinar ultraviolet adalah faktor lingkungan terbesar yang memicu penuaan dini dan kanker kulit.

Paparan sinar UV bisa melemahkan kolagen di kulit, yang semakin berkurang ketika menginjak usia 40 tahun.

Kondisi ini berdampak pada fondasi kulit, sehingga memicu munculnya bintik hitam dengan meningkatkan produksi pigmen.

Lalu, pori-pori menjadi lebih terlihat, dan kemerahan serta kapiler yang rusak dengan menyebabkan pembuluh darah tumbuh.

Memakai tabir surya setiap hari bisa membantu menurunkan risiko terkena kanker kulit, mencegah penuaan dini, dan bahkan membalikkan tanda-tanda penuaan.

Oleskan tabir surya wajah yang berformulasi ringan setiap hari, misalnya di pagi hari.

Baca juga: Cara Mudah Atasi Kulit Kering Menghitam di Siku dan Lutut

Banyak ahli kulit merekomendasikan tabir surya berbahan dasar mineral yang mengandung seng oksida atau titanium dioksida yang memberikan perlindungan fisik terhadap sinar UV.

Halaman:


Terkini Lainnya
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau