Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Bisa Bikin Tubuh Langsing Setelah Putus Cinta

Kompas.com, 13 Januari 2021, 13:02 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Putus cinta membuat sebagian orang mengalami strres berat yang berdampak pada penurunan berat badan.

Psikolog dari New York yang juga pakar stres, Dr Dan Guerra dan Dr Dana Gionta, misalnya, menulis "From Stressed to Centered: A Practical Guide to a Healthier and Happier You".

Di dalamnya, mereka menuliskan fakta bahwa beberapa orang mengalami penurunan berat badan ketika stres, meskipun sebagian lainnya mengalami kenaikan berat badan.

"Ini berhubungan dengan metabolisme tubuh yang berbeda pada setiap individu dan juga berkaitan dengan bagaimana diri kita memproses stres secara psikologis," kata Guerra, seperti dilansir Verywell Fit.

Mengapa sebagian orang bisa mengalami penurunan berat badan setelah putus cinta?

Gionta menjelaskan, kesedihan dan depresi dapat memperlambat metabolisme tubuh seseorang, sehingga kebutuhan makan orang tersebut menjadi lebih sedikit.

Selain itu, tingkat kecemasan yang dialami sejumlah orang setelah putus cinta dapat meningkat secara signifikan dan membuat tumbuh menunjukkan sejumlah gejala, terutama pada sistem pencernaan, endokrin dan kardiovaskular.

Baik Gionta maupun Guerra mengatakan bahwa perubahan fisik dan psikologis yang terjadi pada seseorang ketika mengalami momen putus cinta bisa dengan mudah mengubah pola makannya, seperti napsu makan berkurang atau bahkan menghindari makan sama sekali.

Namun, kondisi ini bisa menjadi baik maupun buruk.

Baca juga: Putus Cinta, Pria Ini Turun Berat Badan 25 Kg

Kamu mungkin pernah mendengar istilah heartbreak diet atau diet putus cinta, yang dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk memiliki tubuh yang lebih ideal.

Namun, bisakah pola tersebut dipertahankan? Tentu saja bergantung pada sejumlah faktor, termasuk kesehatan dan perasaan orang yang bersangkutan terhadap berat badannya.

Gionta menjelaskan, jika sebelum putus kamu sedang ingin menurunkan berat badan dan putus cinta membuatmu benar-benar menjadi langsing, kamu mungkin terotivasi untuk mempertahankan gaya hidup yang membuatmu langsing.

Namun, jika sebelumnya kamu punya berat badan yang terbilang ideal dan putus cinta membuatmu stres hingga berat badanmu turun, kemungkinan kamu akan kembali ke pola kebiasaan sebelumnya ketika perasaanmu sudah pulih dan berat badanmu akan kembali seperti sebelumnya.

Untuk menilai apakah berat badan setelah putus masuk kategori sehat atau tidak, Guerra menyarankan berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi agar membimbingmu secara tepat jika memang mau menurunkan berat badan.

Baca juga: Jangan Sering Sedih! Sindrom Patah Hati Bisa Membunuh

Agar tetap langsing setelah putus cinta
Jika berat badanmu sehat dan kamu termotivasi untuk menambah atau mempertahankaannya, ada beberapa tips gaya hidup dari Guerra dan Gionta yang bisa kamu terapkan di masa lajang ini, di antaranya:

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau