Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 9 Maret 2021, 05:46 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber CDC

KOMPAS.com - Kutu busuk (Cimex lectularius) atau kutu kasur memang tidak membawa penyakit berbahaya. Namun, gigitan kutu busuk bisa membuat tidak nyaman dan mengganggu tidur.

Terkadang, garukan terhadap gigitan kutu busuk yang berlebihan juga bisa meningkatkan risiko infeksi kulit.

Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kutu busuk adalah serangga parasit kecil, pipih, yang hanya memakan darah manusia dan hewan ketika tidur.

Kutu busuk punya tubuh berwarna cokelat kemerahan, tidak bersayap, dengan panjanga berkisar 1 mm hingga 7 mm.

Binatang ini pandai bersembunyi. Tubuh yang ramping memungkinkan kutu busuk bisa menyelipkan diri ke ruang yang sangat kecil sekalipun dan bisa bertahan di sana dalam waktu lama tanpa makan darah.

Meski cenderung tidak berbahaya, namun jika gigitan kutu busuk memicu reaksi alergi, sebaiknya kamu tetap berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: 7 Bagian Kamar Hotel yang Berisiko Tularkan Kuman dan Bakteri

Lalu, apa tandanya ada kutu busuk di kamar atau ruangan di rumah kita?

Nah, salah satu cara termudah untuk mengidentifikasinya adalah jika menemukan bekas gigitan di wajah, leher, lengan, tangan, atau bagian tubuh lainnya yang muncul ketika kamu tidur.

Namun, pada beberapa orang, tanda gigitan tersebut bisa muncul hingga 14 hari lamanya.

Oleh karena itu, penting untuk melihat juga tanda lainnya untuk mengidentifikasi keberadaan kutu busuk di rumahmu. Tanda-tanda tersebut di antaranya:

  • Menemukan kerangka luar kutu busuk setelah berganti kulit.
  • Menemukan kutu busuk di lipatan kasur dan seprai.
  • Menemukan bercak darah berwarna berkarat karena kotoran kutu busuk yang berisi darah dikeluarkan di kasur atau furnitur di dekatnya.
  • Adanya bau apak yang manis.

Baca juga: Tempat Persembunyian Kutu Busuk di Rumah, Koper hingga Laci

Duh, terus apa tandanya kalau kita sudah digigit?

Sebetulnya, sulit untuk mengenali secara pasti adanya gigitan kutu busuk, kecuali kamu menemukan kutu busuk itu sendiri atau tanda-tanda seperti yang sudah disebutkan.

Saat menggigit, kutu busuk menyuntikkan anestesi dan antikoagulan yang mencegah seseorang menyadari bahwa mereka sudah digigit.

Kebanyakan orang tidak sadar sudah digigit sampai bekas gigitannya muncul dalam jangka waktu satu hingga beberapa hari setelah gigitan pertama.

Selain itu, inilah beberapa alasan mengapa gigitan kutu busuk sering kali sulit dikenali:

  • Bekas gigitannya mirip dengan bekas gigitan nyamuk atau kutu, yaitu area yang tergigit sedikit membengkak dan merah serta mungkin terasa gatal dan menyebabkan iritasi.
  • Tanda gigitan bisa muncul dalam pola acak atau muncul dalam garis lurus.
  • Gejala lain dari gigitan kutu busuk termasuk insomnia, kecemasan, dan masalah kulit yang timbul dari garukan berlebih pada bekas gigitan.
  • Gigitan kutu busuk bisa memengaruhi setiap orang secara berbeda-beda. Beberapa orang mungkin tidak bereaksi dan tidak akan mengembangkan bekas gigitan atau tanda-tanda lain yang terlihat.
  • Beberapa orang mungkin alergi terhadap kutu busuk dan dapat menunjukkan reaksi negatif terhadap gigitannya. Gejala alergi ini dapat berupa bekas gigitan yang membesar, pembengkakan yang menyakitkan di lokasi gigitan, dan, pada kesempatan yang jarang terjadi, anafilaksis.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Tanda Kutu Busuk Ada di Rumah Anda

Jadi, gimana cara mencegahnya?

Supaya gigitan kutu busuk tidak memicu infeksi, hindari menggaruk area tersebut secara berlenihan, mengoleskan krim atau losion antiseptik minum dan antihistamin.

Biasanya, infestasi kutu busuk diatasi dengan penyemprotan insektisida.

Jika kamu melihat adanya tanda-tanda keberadaan kutu busuk, kamu bisa menghubungi perusahaan pengendalian hama profesional yang berpengalaman dalam menangani kutu busuk.

Selain itu, cara terbaik untuk mencegah kutu busuk adalah menjaga kebersihan dan rutin memeriksa tanda-tanda infestasi kutu busuk di sudut-sudut rumah.

Sambil menunggu kedatangan perusahaan pengendalian hama profesional, kamu juga bisa melakukan sejumlah hal sebagai upaya atau cara membasmi kutu busuk.

Baca juga: Mengapa Kutu Busuk Ada di Dalam Rumah? Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau