KOMPAS.com – Kini, batik tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang kuno, ketinggalan zaman, atau hanya bisa dipakai dalam suasana formal saja. Pasalnya, sudah banyak yang menganggap batik sebagai busana casual, dengan potongan yang bermacam-macam.
Kepopuleran batik ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh ditetapkannya batik sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2019 silam. Bahkan sejak tahun 2015, semua instansi dan kantor di Indonesia diwajibkan untuk mengenakan batik setidaknya setiap satu hari per minggunya.
Namun, meski berpotensi untuk membuat orang-orang menjadi hobi mengenakan batik sehari-harinya, tak jarang kewajiban ini malah bikin bingung memilih busana bertema batik yang sesuai untuk dikenakan ke kantor.
Nah, untuk menjawab kebingungan terkait busana batik apa yang harus dipilih, Kompas.com berbincang dengan dua desainer Indonesia tentang busana batik untuk ke kantor.
Harus smart casual
Menurut Ernie, mengenakan pakaian batik yang bergaya smart casual akan membuat penampilan seseorang terlihat lebih trendi asalkan dikemas dengan padu padan dan warna yang sesuai.
Untuk pilihan warna, Ernie mengatakan lebih baik menjatuhkan pilihan pada warna-warna bumi, tembaga, dan warna batu-batuan. Motif batik bertema flora juga bisa dipilih.
“Warna-warna ini lebih elegan dan timeless,” ujarnya.
Namun, Ernie mengatakan hal ini tetap harus disesuaikan dengan situasi dan aturan kantor pemakainya.
Kemeja untuk “main aman” dan mudah
“Bentuk bajunya, yang termudah adalah kemeja, karena baik buat semua kalangan dan instansi. Harganya juga lebih ekonomis dan cocok juga untuk yang Muslim,” ujar Misan saat dihubungi Kompas.com via Whatsapp.
“Atau bisa juga jas formal kalau ingin tampil lebih gaya,” tambahnya.
Corak
Untuk corak, Misan berpendapat agar setiap instansi menyesuaikannya dengan daerah domisili masing-masing.