Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantu Frustrasi Hadapi Mertua yang Menyebalkan, Apa Jadinya?

Kompas.com - 12/11/2021, 08:57 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber News Week

KOMPAS.com – Masalah dengan mertua menyebalkan memang bukan lagi hal baru dan umum ditemukan dalam relasi menantu dan ibu mertua.

Namun baru-baru ini, curhatan seorang ibu tentang mertuanya yang mengganggu membuat warganet ikut berkomentar.

Cerita berawal dari curhatan seorang ibu yang tak disebutkan namanya di forum populer Mumsnet itu terkait situasi yang kini tengah menyiksa dirinya.

Perempuan itu mengaku kunjungan harian dari ibu mertuanya yang biasanya berlangsung selama 3-4 jam menjadi siksaan yang telah berlangsung sejak tahun lalu.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Mertua Toksik

Perempuan itu mengaku, bersama sang suami, mereka pindah tempat tinggal ke dekat rumah ibu mertuanya satu tahun lalu.

Sejak saat itulah, ibu mertuanya selalu mengunjungi rumah sang anak setiap sore menjelang malam, bahkan, ikut makan malam di rumah mereka.

"Saya paham bahwa mungkin dia merasa sedikit kesepian,” tulis perempuan itu mengawali unggahannya.

Dia pun mengklarifikasi bahwa sang ibu mertua memang memiliki hobi “keluar rumah setiap hari guna bersosialisasi.”

"Terkadang, saya menemukan diri saya merasa kesal karena saya ingin menghabiskan malam dengan anak-anak saya."

"Namun, saya tak bisa melakukan aktivitas apa pun jadinya. Sementara ibu mertua hanya duduk di sofa, meminum kopi."

"Padahal, bisa menghabiskan waktu tenang dengan ocehan anak-anak itu baik sesekali,” tulis dia.

"Saya sebenarnya senang ia ada di dekat saya, namun mungkin tidak jika setiap hari, karena saya kehabisan bahan obrolan. Saya terkadang merasa canggung,” tambah dia lagi.

Lebih parahnya, ibu itu mengklaim bahwa dia berhenti mengundang teman-temannya ke rumah di malam hari, karena ibu mertuanya tidak peka dengan “sinyal” itu, dan tetap tinggal.

Dia juga menambahkan, ibu mertuanya tidak membantunya sama sekali saat berkunjung dan kerap "mengabaikan" anak-anak saat berbicara di telepon.

"Alasannya adalah karena ia pernah punya anak, jadi dia merasa sudah cukup mengurus anak,” tambah perempuan itu.

Halaman:
Sumber News Week
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com