KOMPAS.com - Banyak menantu merasa pusing ketika harus menyesuaikan diri dengan mertuanya.
Ada yang mendapatkan sosok yang menyenangkan dengan segala kelebihan sikap dan perhatiannya.
Namun beberapa orang terpaksa berhubungan dengan mertua toksik alias berperilaku buruk.
"Mertua beracun berperilaku dalam berbagai cara yang berbeda, meskipun terdapat sejumlah ciri umum pada mertua yang beracun," kata terapis hubungan Tatyana Dyachenko.
Baca juga: 5 Cara Menjalin Hubungan Baik dengan Mertua
Menurutnya, alasan utama mertua berperilaku seperti ini, karena merasa terancam oleh kehadiran menantunya.
"Anda memasuki kehidupan anak mereka dan dianggap akan mengambilnya dari mereka. Tentu ada alasan lain. Jika bisa mengungkap alasan, Anda mungkin bisa memperbaiki hubungan," tambahnya.
Mertua toksis bukan hanya seseorang yang terlalu mengatur atau mengeritik kita.
Ada beberapa ciri-ciri perilaku lainnya yang menjadikan sosok orangtua itu tidak sehat untuk kehidupan berpasangan kita.
Seperti apa?
1. Terlalu dramatis dan reaktif
Mertua yang beracun akan memanfaatkan setiap situasi sebagai alasan untuk bereaksi negatif, membuat keributan, atau memicu kita agar bersikap defensif.
"Mereka kesal untuk hal-hal kecil, memandang komentar apa pun sebagai alasan untuk menyalahkan atau mempermalukan Anda, menjadi marah, atau melecehkan secara verbal," kata Lynell Ross, pelatih kesehatan dan kebugaran bersertifikat.
Ketika menghadapi hal negatif semacam ini, Ross mengatakan kita jangan terbawa ke dalam "drama" mertua. Bersikapkan tenang dan jauhkan diri dan keluarga dari situasi itu.
"Lakukan yang terbaik untuk membatasi kontak dengan mertua. Hanya karena mereka mertua, tidak berarti mereka memiliki hak untuk berada dalam hidup Anda."
Baca juga: Cara Berdamai Usai Bertengkar dengan Mertua
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.