KOMPAS.com - Sudah menjadi semacam mitos bahwa hubungan antara seorang perempuan dengan ibu mertuanya kerap diwarnai ketidakcocokan dan bahkan ketegangan.
Kedua perempuan tersebut -dalam posisi masing-masing, sering kali memiliki pemahaman dan sikapnya sendiri, yang tak jarang berujung pada kondisi yang kurang nyaman.
Meski tentu saja, banyak pula perempuan yang mampu "hidup rukun" dengan mertuanya. Tentu hal tersebut pantas disebut sebagai anugerah, bukan?
Baca juga: Hindari Konflik dengan Mertua, Ini Kiat Jadi Menantu Idaman
Nah, soal ketegangan dan ketidakcocokan antara seorang wanita dengan ibu mertuanya, bukan tak mungkin memuncak dalam sebuah perdebatan atau bahkan pertengkaran.
Jika hal tersebut telanjur terjadi, apa yang harus dilakukan.
Keputusan untuk memperbaiki hubungan untuk menjadikannya kembali normal amat ditentukan oleh pilihan langkahmu, sebagai anak.
Seseorang harus mengambil langkah pertama untuk menyembuhkan keretakan -dan menjadi hal yang baik jika anak yang mulai melakukannya.
Sebagai anak, tentu kamu ingin menjadi lebih bahagia dan tak menjadikan pengalaman buruk dengan mertua sebagai contoh yang buruk.
Selain itu, ingatlah bahwa mengambil langkah positif dengan ibu mertua tak serta merta membuatmu ada dalam posisi yang salah dalam perdebatan terdahulu.
Baca juga: Ini Harapan Ibu Mertua pada Menantu Perempuannya
Keputuan berdamai tersebut merupakan bentuk pengorbananmu sebagai anak, demi kepentingan yang lebih besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.