Proses berpikir ini membantu kamu mengidentifikasi strategi yang dapat digunakan untuk menghentikan perselisihan yang ada.
Setelah proses perenungan tadi, mulailah mencari waktu untuk berkomunikasi dengan ibu mertua secara pribadi.
Atur janji bertemu dengannya. Itu lebih baik daripada tiba-tiba muncul di depan pintu rumahnya.
Dengan tenang jelaskan bahwa kamu menyesal, hubungan dengan ibu mertua tak bisa berlangsung dengan baik.
Tambahkan harapan, bahwa kamu mau untuk memperbaiki hubungan, dan yakin anak dan cucu-cucunya juga menginginkan hal yang sama.
Ibu mertua -seharusnya, tidak mungkin menolak permintaan yang masuk akal tersebut.
Bagaimana pun, ibu mertua mungkin juga muak dengan ketegangan yang ada setiap kali kamu berada di lingkungan yang sama.
Lalu, cobalah untuk menjelaskan bahwa kamu mengakui dia yang jelas lebih berpengalaman sebagai orangtua, dan memiliki banyak nasihat bermanfaat.
Namun, tunjukkan bahwa kamu pun memiliki ide-ide sendiri, dan juga ingin belajar dari pengalaman sendiri.
Baca juga: UU Mengatur Menantu Tidak Boleh Judes pada Ibu Mertua
Kamu harus dengan penuh hormat memintanya untuk tidak menyuarakan kritik terhadap gaya pengasuhan di depan anak atau orang lain.
Lalu, dengarkan apa yang dia katakan sebagai respons. Ingat, selalu ada dua sisi untuk setiap argumentasi.
Tanyakan kepada ibu mertua apakah dia mempunyai saran untuk menjadi lebih baik satu sama lain.
Hal ini mendorong kalian berdua untuk mencari solusi, daripada hanya memfokuskan pada masalah masa lalu.
Ini tidak akan menjadi pertemuan yang mudah, tetapi tentu saja lebih baik daripada menjaga jarak.
Ingatkan diri bahwa kamu tidak harus setuju tentang apa yang telah terjadi. Kamu hanya perlu berbagi rencana untuk masa depan yang lebih baik.