Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 9 Desember 2021, 18:26 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Seiring merebaknya pandemi Covid-19, kemampuan kita dalam mengatasi kesulitan dan bangkit kembali ke stabilitas emosional cenderung mengalami gangguan.

Apalagi, banyak dari kita mungkin telah menderita trauma yang signifikan dari penyakit, rawat inap, hingga kematian orang-orang terdekat akibat virus corona.

Belum lagi, ada juga yang kehilangan pekerjaan, mengalami ketidakpastian ekonomi, serta ketidakstabilan keuangan, sehingga kita membutuhkan dukungan emosional yang ekstra.

Menurut seorang psikiater dan dekan di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York City, Dennis Charney, sebagai manusia kita diberikan kemampuan untuk dapat menahan tekanan-tekanan seperti itu.

Baca juga: 5 Sifat yang Dimiliki oleh Orang Tangguh

"Dan jika kita belum cukup untuk itu, maka kita harus bisa belajar untuk menjadi lebih tangguh dalam tekanan," ujar dia.

Nah, untuk bisa berkembang menjadi sosok yang tangguh memanglah tidak mudah.

Namun, kita bisa menerapkan beberapa tips menjadi orang yang lebih tangguh, seperti yang dilansir dari laman CNN berikut ini.

1. Berusaha menjadi positif

Menjadi seseorang yang optimistis dan positif memang bukanlah sesuatu yang selalu menyenangkan, tetapi ini adalah ciri utama dari orang-orang yang tangguh.

"Orang optimistis yang realistis sangat memerhatikan informasi negatif tentang masalah yang mereka hadapi," kata Charney.

"Namun, tidak seperti orang pesimistis, orang-orang ini tidak tetap fokus pada hal negatif tapi mereka memotong kerugian mereka, dan beralih ke apa yang bisa mereka selesaikan," kata dia.

2. Belajar dari tantangan

Ilmu pengetahuan telah menemukan, ada gen untuk optimisme dan ketahanan, tetapi gen bukanlah takdir.

Menurut Charney, beberapa orang memang memiliki kapasitas untuk menangani stres lebih baik daripada yang lain, tetapi pengalaman juga penting.

"Meskipun kita mungkin tidak menghadapi tantangan yang tepat yang ada di depan kita sekarang, dengan memiliki tantangan lain dalam hidup di mana kita telah berhasil, maka kita dapat menggunakan pengalaman itu dalam menghadapi situasi traumatis saat ini," ujar dia.

Sifat penting ini dapat diajarkan, baik kepada orang dewasa maupun anak-anak.

"Kita juga tidak ingin anak-anak kita memiliki kehidupan yang bebas stres, di mana mereka tidak menghadapi tantangan. Dan, itu tidak berarti kita membuat mereka trauma," ungkap dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau