Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Pelajaran dari The Kardashians soal Toxic Relationship

Kompas.com, 24 Juni 2022, 08:29 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber USA Today

KOMPAS.com - Reality show The Kardashians bukan saja menampilkan kehidupan glamor para sosialita itu namun juga toxic relationship yang dijalaninya.

Tayangan ini mengulas lebih jauh soal hubungan Khloe Kardashian dan Tristan Thompson yang lagi-lagi didera isu perselingkuhan.

Pebasket ini kembali terpergok mengkhianati adik Kim Kardashian ini dengan memiliki anak dari orang lain.

Tentunya tema ini relate untuk sebagaian besar dari kita, khususnya bagi yang masih berjuang mendapatkan hubungan yang sehat dan penuh kesetiaan.

Baca juga: Kembali Selingkuhi Khloé Kardashian, Tristan Thompson Ngaku Punya Anak Lain

Khloe Kardashian yang berkali-kali diselingkuhi

"Perselingkuhan yang berulang - apakah itu fisik atau emosional - sangat merugikan kesehatan mental," kata Carla Manly, seorang psikolog klinis Amerika Serikat.

"Mengingat bahwa kita harus dapat memercayai pasangan kita sepenuhnya agar merasa aman dan dicintai, pasangan yang tidak bertindak setia dan setia akan menciptakan rasa tidak aman yang merusak dalam hubungan," jelasnya.

Apalagi jika kita kerap merasa resah dan tidak aman dengan dunia maka penting untuk mendapatkan stabilitas dalam hubungan asmara.

Terbukti, Khloe yang kerap tampak tabah dengan perilaku kekasihnya itu akhirya mengaku lelah secara emosional.

"Saya sudah mengalami ini berkali-kali sekarang," katanya dalam salah satu episode The Kardashians.

"Tidak ada lagi air mata yang tersisa untuk menangis."

Baca juga: 4 Dampak Buruk Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental

Dr. Ramani Durvasula, pakar narsisme memperingatkan jika perselingkuhan yang berulang dapat menumbuhkan rasa menyalahkan diri sendiri, keraguan diri, kecemasan, perenungan, penyesalan, kebingungan, depresi, lekas marah, gangguan dan kesulitan tidur atau makan.

"Itu menarik seseorang keluar dari kehidupan mereka," katanya.

Rachel Sussman, seorang psikoterapis berlisensi dan ahli hubungan di New York City mengatakan perselingkuhan mungkin bisa dimaafkan.

Namun jika terjadi berulang kali, ini bisa menunjukkan masalah psikologis yang mengakar dan perlu ditangani segera agar hubungan bisa berjalan dengan sehat.

Baca juga: Dituduh Operasi Plastik, apa Tanggapan Khloe Kardashian?

Pentingnya menerapkan batasan dalam toxic relationship

Tristan Thompson dan Khloe Kardashian kerap didera isu perselingkuhan yang membuat hubungannya putus sambungRepro bidik layar via Instagram @realtristan13 Tristan Thompson dan Khloe Kardashian kerap didera isu perselingkuhan yang membuat hubungannya putus sambung
Dalam salah satu adegan, Kim Kardashian mengaku sudah belajar pentingnya menerapkan batasan untuk menjauhkan diri dari toxic relationship.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau