Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tren Pernikahan yang Akan Mulai Ditinggalkan di Tahun 2023

Kompas.com - 20/02/2023, 16:08 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) sedang menjadi tren di Indonesia.

Adapun soal alasannya, diyakini bahwa meski gratis, menikah di KUA tetap memberikan kesan.

Karena itu, tak mengherankan bila makin banyak yang melakukannya dengan tujuan berhemat dan tidak memberatkan diri sendiri maupun keluarga.

Jika tren ini semakin populer, bukan tak mungkin tradisi menikah dengan resepsi besar-besaran akan mulai ditinggalkan, seperti empat tren pernikahan yang mulai ditinggalkan berikut ini.

Baca juga: 5 Langkah Menyusun Biaya Pernikahan agar Tak Bikin Kantong Bolong

Tradisi lempar buket bunga dan lempar garter

Pada tahun 2022 lalu, wedding planner dari Our Own Table Co. Elisse Mills mengatakan, kepopuleran tradisi lempar buket bunga atau lempar garter (kain berenda yang biasa dipakai di paha pengantin wanita) akan menurun.

Kini, videographer pernikahan dan pendiri dari Key Moment Films, Mary Angelini, juga ikut mengatakan bahwa tren itu tidak akan terus berlanjut.

"Tradisi ini mungkin tidak lagi populer karena terlihat seksis atau ketinggalan zaman. Beberapa pasangan juga mungkin merasa bahwa tradisi ini memberikan tekanan pada tamu yang masih melajang sehingga ingin melewatkannya saja,” ujar Angelini, sebagaimana dikutip dari Insider.

Ia menambahkan, tradisi lempar bunga atau garter ini juga bisa membuat canggung pengantin jika tidak ada tamu lajang yang ingin berpartisipasi.

Dekorasi rumput pampas

Tren pernikahan lain yang mungkin akan kehilangan pamornya di 2023 adalah dekorasi rumput pampas.

Menurut pendiri dari Samantha Joy Events, Samantha Leenheer, popularitas rumput alami berwarna earth tone yang biasa hadir di pernikahan bergaya bohemian ini mungkin akan menurun.

“Meski cantik, momen kejayaan rumput pampas sudah lewat, dan kini orang-orang lebih menyukai jenis rumput yang lebih mudah dirawat dan tidak akan rontok,” kata Leenheer.

Menurutnya, sekarang ini akan lebih banyak pasangan yang mengiginkan bunga dengan berbagai warna untuk dekorasi pernikahannya.

Baca juga: 7 Masalah Pernikahan yang Tidak Dapat Diperbaiki

Tidak ada lagi pesta besar

Mirip seperti tren menikah di KUA yang baru-baru ini jadi perbincangan, Jacqueline Vizcaíno, pendiri dari Tinted Event Design, Production, and Planning mengatakan, pesta pernikahan besar pun kemungkinan akan segera ditinggalkan karena dianggap ketinggalan zaman.

"Pesta pernikahan dengan 15 bridesmaid dan groomsmen sudah ketinggalan zaman. Saat ini, banyak pasangan yang memilih pesta pernikahan sederhana dan merefleksikan kedekatan pasangan dan circle terdekatnya,” ujarnya.

Suvenir pernikahan

Fotografer pernikahan asal California Brianna Parks mengatakan, popularitas suvenir pernikahan pun ikut menurun karena semakin banyak pasangan yang memprioritaskan uangnya untuk barang lain.

Menurut Parks, orang-orang kini mulai berpikir untuk lebih sustainable (keberlanjutan), dan suvenir pernikahan tidak membantu mereka untuk memperjuanglan gerakan itu.

"Tak jarang, suvenir pernikahan malah dibuang, yang artinya akan lebih banyak uang yang terbuang," ujarnya.

Baca juga: Tren Pernikahan 2021, Mayoritas Calon Pengantin Hanya Ingin Gelar Akad

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com