Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: Pemanis Nol Kalori Berisiko Picu Serangan Jantung dan Stroke

Kompas.com, 6 Maret 2023, 09:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Riset terbaru menemukan bahwa erythritol, pemanis buatan pengganti gula, berisiko memicu pembekuan darah, stroke, dan serangan jantung.

Dampak buruknya bahkan termasuk risiko kematian pada orang-orang yang sebelumnya memang rentan mengalami penyakit jantung.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nature Medicine ini, para peneliti menemukan bahwa individu - yang memiliki faktor risiko penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya - dengan tingkat erythritol tertinggi dalam darah mereka terbukti memiliki risiko dua kali lipat untuk kondisi kesehatan tersebut.

Baca juga: Cara Bedakan Gula Alami dan Pemanis Buatan pada Makanan

"Tingkat risikonya tidak kecil," kata penulis studi Dr. Stanley Hazen, direktur pusat diagnostik dan pencegahan kardiovaskular di Cleveland ClinicLerner Research Institute.

"Jika tingkat erythritol darah Anda berada di 25 persen teratas dibandingkan dengan 25 persen terbawah, ada risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk serangan jantung dan stroke. Ini setara dengan faktor risiko jantung terkuat, seperti diabetes."

Erythritol, pemanis nol kalori yang dianggap berisiko

“Ini tentu terdengar sebagai alarm,” kata Dr. Andrew Freeman, direktur pencegahan dan kesehatan kardiovaskular di National Jewish Health, sebuah rumah sakit di Denver, AS.

"Jelas, diperlukan lebih banyak penelitian, tetapi dengan sangat hati-hati, mungkin masuk akal untuk membatasi erythritol dalam menu Anda untuk saat ini," tambahnya.

Baca juga: 7 Hal yang Terjadi Saat Berhenti Mengonsumsi Pemanis Buatan

Gula dapat membantu pengelupasan kulit dan itu dapat membantu sebagai cara memutihkan selangkangan dan kulit di area lainnya, terutama jika kulit gelap disebabkan penumpukan kulit mati.FREEPIK/8PHOTO Gula dapat membantu pengelupasan kulit dan itu dapat membantu sebagai cara memutihkan selangkangan dan kulit di area lainnya, terutama jika kulit gelap disebabkan penumpukan kulit mati.
Menanggapi penelitian terbaru ini, Robert Rankin, Direktur Eksekutif Calorie Control Council di AS, asosiasi industri terkait, mengatakan hal tersebut bertentangan dengan penelitian ilmiah selama beberapa dekade.

"Pemanis rendah kalori seperti erythritol aman, sebagaimana dibuktikan oleh izin peraturan global untuk penggunaannya. dalam makanan dan minuman,” katanya, dikutip dari CNN.

Menurutnya, hasil riset terbaru ini tidak boleh diekstrapolasi ke populasi umum, karena peserta intervensi sudah berisiko tinggi mengalami kejadian kardiovaskular.

Baca juga: Ganti Gula dengan Pemanis Buatan, Upaya Sia-sia Turunkan Berat Badan

Erythritol adalah gula alkohol, karbohidrat yang ditemukan secara alami di banyak buah dan sayuran.

Bahan ini memiliki 70 persen kemanisan gula dan dianggap nol kalori sehingga banyak dipakai dalam produk makanan sehat.

Diproduksi secara artifisial dalam jumlah besar, erythritol tidak memiliki aftertaste yang tersisa, tidak meningkatkan gula darah dan memiliki efek pencahar yang lebih sedikit daripada beberapa alkohol gula lainnya.

“Erythritol terlihat seperti gula, rasanya seperti gula, dan Anda bisa memanggangnya,” kata Hazen, yang juga memimpin Pusat Mikrobioma dan Kesehatan Manusia Klinik Cleveland.

Vegan Chocolate Peanut Butter Cake dari The Harvest merupakan cake yang menggunakan berbagai bahan yang less sugar dan gluten free.KOMPAS.com/RENI SUSANTI Vegan Chocolate Peanut Butter Cake dari The Harvest merupakan cake yang menggunakan berbagai bahan yang less sugar dan gluten free.
“Ini menjadi kesayangan industri makanan, bahan tambahan yang sangat populer untuk keto dan produk serta makanan rendah karbohidrat lainnya yang dipasarkan untuk penderita diabetes,” tambahnya.

"Beberapa makanan berlabel diabetes yang kami lihat memiliki lebih banyak erythritol daripada makanan lain berdasarkan beratnya."

Baca juga: 6 Penyebab Sugar Craving, Keinginan untuk Makan yang Manis-manis

"Erythritol juga merupakan bahan terbesar menurut beratnya di banyak produk stevia dan monk fruit 'alami'", kata Hazen.

Stevia dan monk fruit memiliki rasa manis hingga 200-400 kali dari gula sehingga hanya digunakan sedikit dalam berbagai produk.

Sebaliknya, erythritol lebih mendominasi karena menambahkan tampilan dan tekstur kristal seperti gula yang diharapkan konsumen.

Baca juga: Sebagai Pengganti Gula, Apakah Stevia Aman Dikonsumsi?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau