Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memikirkan Mantan Pacar Rupanya Bermanfaat untuk Hubungan yang Baru

Kompas.com, 9 Maret 2023, 11:06 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Kenangan soal mantan pacar kadang sulit sekali lepas dari ingatan meskipun kita berusaha keras melupakannya.

Hal ini kadang bisa menjadi masalah apalagi jika sedang menjalani hubungan yang baru dengan orang lain.

Bagi kebanyakan orang, pikiran tersebut identik dengan gagal move on dan sesal yang terpendam.

Baca juga: Trik Psikologis agar Mudah Melupakan Mantan dan Segera Move On

Faktanya, riset terbaru membuktikan jika memikirkan mantan kekasih sebenarnya memiliki beberapa manfaat.

Manfaat memikirkan mantan pacar

Penelitian University of Kansas yang baru-baru ini diterbitkan dalam European Journal of Psychology, membuktikan memikirkan mantan pacar sebenarnya berdampak positif pada asmara yang sedang kita jalani.

Berdasarkan uji pada sejumlah peserta, didapati bahwa kenangan tersebut dapat meningkatkan persepsi kualitas hubungan saat ini.

Selain itu, memikirkan hubungan masa lalu juga dapat meningkatkan motivasi kita untuk menjaga hubungan romantis saat ini tetap hidup dan sehat.

Baca juga: 4 Alasan Kuat untuk Tak Balik ke Pelukan Mantan Pacar

Kesimpulan lainnya, persepsi peserta tentang pertumbuhan dirinya kemungkinan besar memengaruhi perasaan mereka saat memikirkan mantan.

Lebih tepatnya ketika peserta merefleksikan hubungan masa lalunya, mereka cenderung merefleksikan seberapa banyak pertumbuhan dirinya sejak hubungan tersebut.

Hal ini yang kemudian dijadikan dasar untuk membuat hubungan masa kini yang dijalani jauh lebih baik.

Bisa jadi tanda gagal move on

Berdasarkan penelitian ini, kerap mengenang mantan pacar saat menjalin hubungan baru bukanlah hal yang buruk.

Namun, jika kita terjebak oleh pikiran tentang mereka maka urusannya bisa sangat berbeda.

Ilustrasi PEXELS/RODNAE PRODUCTION Ilustrasi
Kondisi ini ditandai dengan kecenderungan kita memimpikan mantan, kerap kepo media sosial mereka, terus-terusan ingin bertanya kabar atau perilaku lain yang membuktikan kita terus terpaku pada mantan

"Saya telah bekerja dengan orang-orang yang membohongi diri sendiri dengan berpikir bahwa mereka melupakan mantan padahal sebenarnya tidak," kata psikolog dan pakar hubungan Margaret Paul, Ph.D..

Baca juga: 6 Cara Sehat untuk Move On Usai Jadi Korban Ghosting

"Banyak orang tidak ingin melakukan pekerjaan emosional untuk benar-benar melupakan mantan," tambahnya.

Pada akhirnya, orang tersebut malah berpura-pura sudah move on sehingga merusak relasi terbarunya.

Jika kondisinya seperti itu, ia menyarankan untuk menghilangkan semua pikiran tersebut dan benar-benar siap memulai hidup baru tanpa bayang mantan pacar di benak kita.

Baca juga: 9 Alasan Pentingnya Memblokir Nomor dan Media Sosial Mantan Pacar

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau