Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju "Rework" Lagi Tren, Simak 3 Tips Perawatannya

Kompas.com, 9 Juni 2024, 20:04 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan, pakaian model "rework" tengah naik daun di kalangan anak muda.

Sebab, tampilannya lebih unik karena menggabungkan material dari sejumlah pakaian menjadi sebuah pakaian baru.

Ada pula pakaian rework yang mengombinasikan penggabungan material pakaian lain dengan gambar yang dilukis secara manual.

Baca juga: 5 Cara Bedakan Barang Ori dan KW Saat Thrifting di Pasar Baru Jakarta

Perajin pakaian rework dari Godmens.id, Dzaki, mengatakan bahwa cara mencuci baju rework tidak bisa sembarangan agar kualitas tetap terjaga.

"Memang dasarnya, kalau (ada) painting, tidak boleh pakai pemutih dan sitrun (asam sitrat) pas dicuci. Warnanya pasti luntur," ungkap dia dalam acara Sunday Space Market di MGP Space, Jakarta, Minggu (9/6/2024).

Cara mencuci pakaian rework

1. Cuci manual

Dzaki menyarankan agar pakaian rework dicuci secara manual di baskom menggunakan air biasa.

Adapun, ini untuk mengurangi potensi warna cat pada pakaian rework luntur jika terus dicuci pakai mesin cuci.

Selain itu, teknik pencucian yang digunakan oleh mesin itu sendiri menggunakan kekuatan yang lebih besar.

Baca juga: 7 Tips Thrifting di Pasar Senen, Jangan Sampai Kecewa

Sementara, kebanyakan baju rework menggunakan baju bekas. Jadi, mencuci secara manual juga untuk menjaga kualitas bahan baju.

2. Pakai deterjen cair

Booth Godmens.id yang menjual beragam pakaian rework dalam acara Sunday Space Market di MGP Space, Jakarta, Minggu (9/6/2024).kompas.com / Nabilla Ramadhian Booth Godmens.id yang menjual beragam pakaian rework dalam acara Sunday Space Market di MGP Space, Jakarta, Minggu (9/6/2024).

Ada dua jenis deterjen yang umum digunakan saat mencuci pakaian, yaitu bubuk dan cair.

Akan tetapi, Dzaki tidak menyarankan penggunaan deterjen bubuk untuk mencuci pakaian rework.

"Bubuk memang tidak ngaruh ke cat, tapi kadang menempel ke baju," ucap dia.

Baca juga: 7 Artis Hollywood yang Mengaku Gemar Thrifting dan Pakaian Bekas

Ini merupakan penyebab pakaian gampang kaku dan bau saat terkena air, misalnya guyuran air hujan.

3. Boleh dikeringkan di mesin cuci

Meski pencucian baju rework tidak disarankan pakai mesin cuci, beda halnya dengan proses pengeringan.

"Ribet juga kalau tidak pakai mesin cuci karena baju-baju rework itu jadi agak tebal dari penambahan bahan," jelas Dzaki.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau