Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag Bebaskan Anak Mengekspresikan Emosi

Kompas.com, 14 November 2025, 09:46 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Konsultasi Tanya Pakar Parenting

Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel

Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktris Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag membebaskan anak mereka, Don Azaiah Jan Verhaag untuk mengekspresikan emosinya.

Diharapkan Don tumbuh menjadi sosok yang tidak suka memendam apa pun yang sedang dirasakan.

Baca juga:

“Don di usianya yang tiga tahun, kami sebagai orangtua memberikan dia peluang untuk mengekspresikan perasaannya. Kalau lagi enggak mood, it’s okay. Kalau lagi happy, it’s okay,” kata Vincent dalam konferensi pers peluncuran Bebelac NutriGreat+ di Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).

Tips parenting dari Jessica Iskandar dan Vincent Verhaag 

Manfaat bebaskan anak mengekspresikan emosi

Membebaskan anak untuk mengekspresikan perasaannya membuat orangtua lebih memahami karakter si kecil.

Dengan demikian, orangtua tahu apa yang perlu dilakukan ketika menghadapi anak yang mungkin sedang sedih, marah, atau senang.

Lebih lanjut, anak yang terbuka dengan perasaannya membuat orangtua lebih memahami apa yang mereka pikirkan terhadap suatu kegiatan.

“Kita enggak perlu memaksa apa pun yang kita mau dan ingin, anak harus mau. Tidak," tutur 'Vincent. 

Baca juga:

Perayaan ulang tahun anak kedua artis Jessica Iskandar, Don Verhaag (kanan) yang ke-3 tahun di daerah Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS Perayaan ulang tahun anak kedua artis Jessica Iskandar, Don Verhaag (kanan) yang ke-3 tahun di daerah Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).

"Anak kalau sudah cukup cerdas, bisa mengekspresikan perasaannya, apa yang diinginkan, apa yang disukai, dan apa yang enggak disukai," tambah dia. 

Jessica, yang juga dikenal sebagai Jedar, menambahkan, ketika Don mengekspresikan emosinya, ia dan Vincent selalu mendampinginya. Mereka tidak cuek atau malah meninggalkannya.

Meskipun saat Don mengungkapkan emosinya, tidak semua masalah yang menyebabkan Don merasakan hal tersebut bisa langsung diatasi, mereka tetap mendampinginya. 

“Dan itu enggak apa-apa. Tapi bagaimana caranya kita bisa melanjutkan aktivitas lagi setelah itu, enjoy lagi momen bermain dan belajar,” tutur Jedar.

Dengan demikian, memberi ruang bagi anak untuk mengekspresikan emosinya membuat orangtua lebih memahami karakter dan kebutuhan si kecil.

Cara inilah yang diterapkan Jessica dan Vincent, yang percaya bahwa emosi perlu didampingi, bukan ditekan. Setelahnya, anak pun diharapkan dapat kembali menikmati aktivitas belajar dan bermain dengan nyaman.

Baca juga:

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau