Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 17 April 2017, 07:00 WIB
Wisnubrata

Penulis

Kebanyakan sepatu lari terasa nyaman saat kita mencobanya di toko. Tapi kondisi sesungguhnya baru akan terasa bila sudah kita pakai berlari beberapa kilometer. Saat itulah kita baru sadar bahwa sepatu lari yang tepat untuk kita tidaklah tergantung pada merk-nya, namun pada banyak hal, termasuk di mana kita berlari, style berlari dan bentuk kaki kita.

Bagaimanakah kita memilih sepatu lari yang cocok? Selain warna, bentuk, dan harga, berikut beberapa hal yang lebih penting menjadi pertimbangan Anda sebelum membelinya:

Permukaan Berlari

Ketika Anda berencana membeli sepatu lari, di manakah Anda akan menggunakannya? Apakah di jalan aspal (road running), di atas mesin treadmill, atau di permukaan berbatu (trail running)?

“Dalam memilih sepatu lari, permukaan dan tempat berlari harus menjadi pertimbangan. Apakah itu treadmill, jalanan ataupun alam bebas serta di dalam maupun di luar ruangan, hal ini mempengaruhi pilihan sepatu yang tepat,” ujar Welliam Lauw, Manager; Brand Communications & Sports Marketing PT Adidas Indonesia, menjawab pertanyaan Kompas.com via email.

Pada umumnya sepatu road-running dirancang untuk dipakai di permukaan rata dan keras seperti aspal. Sepatu-sepatu jenis ini dilengkapi bantalan untuk meredam benturan serta untuk membuat langkah pemakainya stabil.

thinkstock Lari di jalan datar

Sedangkan sepatu trail-running dirancang untuk di pakai di permukaan berbatu, berlumpur, dengan berbagai rintangan seperti akar pohon dan rumput. Sepatu jenis ini dilengkapi sol anti slip serta bentuk dan bahan khusus untuk memberi support, stabilitas, serta perlindungan kaki.

“ Sepatu-sepatu trail running Adidas seperti Response, Kanadia 8, Duramo 7, serta adidas Galaxy misalnya, dilengkapi dengan teknologi Traxion pada sol bagian luar untuk menghasilkan cengkraman yang lebih baik pada permukaan di alam bebas,” ujar Welliam Lauw.

Sepatu cross-training sedikit berbeda, karena dirancang untuk digunakan di gym atau tempat kebugaran. Biasanya sepatu cross-training memberi keseimbangan pada pemakainya melalui sol dan bantalan yang tebal.

Jenis dan Style Lari

Orang berlari dengan style yang berbeda-beda. Ada yang suka jogging untuk menjaga kebugaran. Ada yang lari jarak pendek dengan kecepatan tinggi (sprint), ada yang berlari 5K, 10K, atau lari jarak jauh seperti marathon.

Untuk setiap kategori dan style lari ini, produsen pembuat sepatu menyediakan jenis yang sesuai peruntukannya.

Nike Sepatu lari Nike Lunar Epic

“Contohnya, untuk pelari pemula disarankan lebih memperhatikan sepatu dengan bantalan yang lembut dan empuk, sedangkan para pelari profesional lebih membutuhkan sepatu yang ringan, juga memiliki bantalan yang sifatnya lebih memberikan dorongan, misalnya Nike Zoom Pegasus. Sedangkan para pelari yang ingin meningkatkan kekuatan otot kakinya maka Nike memberikan teknologi Nike free,” ujar Arief Tjakraamidjaja, Country Marketing Manager Nike Indonesia, dihubungi via email.

Bentuk Kaki

Bantuk kaki setiap orang ternyata berbeda-beda. Ada yang netral, di mana saat melangkah, bagian yang menginjak permukaan adalah telapak kaki bagian tengah, ada yang overpronation, di mana telapak kaki miring ke arah dalam, dan underpronation, di mana telapak miring ke arah luar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau