Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hal yang Bisa Menjadi Racun Bagi Hubungan

Kompas.com, 3 Juli 2017, 08:09 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Proses pacaran bisa menjadi masa yang penting untuk saling mengenal luar dalam agar kelak tidak ada penyesalan setelah menikah. Berikut adalah beberapa sikap kekasih yang bisa menjadi ganjalan jika hubungan Anda ingin langgeng.

 1. Meminta perubahan besar 

“Berkomentar tentang potongan rambut atau gaya busana yang dianggap cocok untuk Anda adalah hal biasa, tapi jika pasangan meminta untuk mengubah hal besar, misalnya karier, agama, studi, atau hal lain yang mempertimbangkan personalitas Anda, itu adalah pertanda besar,” kata Fran Walfish, PhD, psikoterapis hubungan dan keluarga.

Menurut Walfish, bagian penting dalam awetnya sebuah hubungan adalah tidak mencoba untuk mengatur orang lain. Daripada mengontrol Anda, pasangan yang baik akan mendukung Anda untuk mencapai tujuan dan bukan mengontrol apa yang harus dilakukan.  Jika ada yang tidak berkenan, pasangan yang sehat akan membicarakan hal tersebut dan mencari titik temu.

2. Meminta password ponsel

Menyimpan rahasia dari pasangan bisa menjadi penyebab kegagalan dalam hubungan, tapi itu tidak berarti mengorbankan privasi Anda. Hal ini terutama berlaku bila menyangkut hal seperti ponsel dan media sosial.

Jika pasangan merasa perlu memeriksa telepon atau email Anda terus-menerus, maka masalahnya sebenarnya adalah bahwa mereka tidak mempercayai Anda.

3. Meminta semuanya sama

“Tidak ada pembagian tanggung jawab 50:50 dalam pernikahan yang langgeng. Pasangan yang hebat akan belajar untuk berkorban dan melayani satu sama lain, bahkan jika hal tersebut benar-benar tidak adil,” kata Walfish.

Faktanya, dalam sebuah hubungan yang baik sulit menentukan siapa yang paling banyak memberi, karena mereka tidak beracuan pada skor atau poin seperti halnya kuis. Dalam kehidupan pernikahan, akan selalu ada masa-masa sulit, seperti salah satu kehilangan pekerjaan atau sakit, dan Anda harus mengangkat beban lebih berat karena pasangan tak mampu.

Semua akan seimbang ketika tiba giliran Anda yang harus ditopang, asalkan pasangan tidak mengeluh saat harus bertukar posisi.

4. Menyimpan rahasia buruk

Psikoterapis Shirani Pathak mengatakan Anda seharusnya tidak perlu menyimpan rahasia buruk mengenai pasangan Anda atau berbohong untuk melindunginya. Kerahasiaan dan kebohongan merupakan satu garis dalam merusak hubungan dan tidak adil bagi pasangan untuk menempatkan Anda dalam posisi harus memilih antara cinta mereka dan melakukan yang benar.

"Jika pasangan Anda memiliki sesuatu untuk disembunyikan dan dibohongi, hal paling baik yang bisa Anda lakukan adalah membiarkan mereka mengatasi akibat tindakan mereka sendiri," katanya.

5. Mengabaikan perselingkuhan

Selingkuh, bahkan "sekali saja," dapat dan sering kali membuat hubungan hancur. Keutuhan hubungan bisa dipertahankan jika Anda dan pasangan bersedia bekerja sama untuk pulih dari luka batin ini.

Lain halnya jika pasangan meminta “melewati” atau mengharapkan Anda untuk "melupakannya" karena sudah mengatakan menyesal. Dampaknya bisa lebih merusak, terutama jika pasangan pernah punya sejarah selingkuh sebelumnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau