Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Diet Coke" Sekaleng Sehari, Ramuan Panjang Umur Nenek Usia 104 Tahun

Tentu, tidak sedikit orang yang penasaran dengan "rahasia" panjang umur dari sang nenek.

Di luar dugaan, Rowley justru mengungkapkan resep panjang umur yang terhitung nyeleneh.

Di saat para ahli kesehatan menyarankan agar setiap orang menjauhi soda, Rowley justru meyakini diet coke sebagai ramuan panjang umurnya.

Memang, dapat dipastikan produk diet coke belum "lebih tua" dari umur Rowley, tapi setidaknya hal itulah yang terucap dari mulut sang nenek.

Diet coke adalah minuman yang diluncurkan di Amerika Serikat pada tahun 1982 ketika Theresa Rowley yang lahir di Illinois akan berusia 68 tahun.

Tak terungkap sejak usia berapa Rowley menjalankan kebiasaannya ini.

Pada 1 Januari 2018, Rowley merayakan ulang tahunnya yang ke 104. Acara itu digelar bersama kawan-kawan jompo penghuni the Sentinel Retirement Community, sebuah rumah perawatan manula.

Rowley menetap di panti tersebut sejak 15 tahun lalu. 

"Saya tak menyangka bisa mencapai usia 104 tahun," ucap Rowley seperti dilansir laman the Independent.

"Sepertinya aku tidak sehebat itu. Waktu saya berusia 100 tahun, saya pikir saya tidak akan pernah mencapai 104 tahun."

"Saya pikir saya akan meninggal pada saat itu, tapi itu tidak terjadi. Ini saya 104, dan masih belum terjadi apa-apa," ungkap dia.

Lantas, dia pun mengaku percaya, kebiasaannya meminum satu kaleng diet coke setiap hari menjadi resep panjang umur.

"Saya meminumnya karena saya suka," ujar dia.

"Saya akan belanja pada hari Rabu, dan saya membutuhkan lebih banyak diet coke."

"Saya punya kantong berisi kaleng diet coke kosong yang perlu saya kembalikan untuk membeli lebih banyak diet coke."

Kendati demikian, para ilmuwan tentu tak akan setuju dengan resep ini.

Selama ini, para praktisi kesehatan percaya minuman semacam ini merupakan penyebab penyakit kronis dan juga obesitas.

Sebuah tinjauan baru yang dilansir Imperial College London tahun lalu menyimpulkan, "tidak ada bukti kuat" bahwa pemanis berkalori rendah lebih baik untuk menurunkan berat badan  daripada minuman dengan gula penuh.

Kesimpulan ini tentu menantang dalil bahwa minuman tersebut lebih sehat.

Sementara itu, sebuah riset terhadap orang dewasa AS yang diterbitkan di American Journal of Public Health menunjukkan, 22 persen orang dewasa yang obesitas meminum minuman tersebut.

"Konsensus ilmiah belum menemukan hubungan langsung dan tak terbantahkan antara diet coke dan efek kesehatan yang merugikan," kata Jaclyn London, direktur nutrisi di Good Housekeeping Institute.

Namun, Jaclyn London juga menegaskan, kalori dari gula tambahan—terutama yang ditemukan dalam minuman manis, seperti soda biasa, jus, dan bahkan minuman kopi—berpotensi terhadap risiko penyakit kronis dan obesitas.

Namun, setidaknya kebiasaan mengonsumsi soda diet ini tak hanya dijalani Theresa Rowley, Presiden AS Donald Trump pun juga memiliki kebiasaan serupa.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/06/093505820/diet-coke-sekaleng-sehari-ramuan-panjang-umur-nenek-usia-104-tahun

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com