Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diet DASH Tak Cuma Atasi "Lemak", tapi Juga Depresi, Benarkah?

KOMPAS.com - Riset baru menunjukan bahwa pola makan sehat tidak hanya baik bagi kondisi fisik seseorang, tetapi juga mampu memperbaiki kondisi kesehatan mental.

Periset meneliti 1.000 peserta dengan usia rata-rata berusia 80an tahun, selama 6,5 tahun.

Periset juga memantau para peserta untuk gejala depresi yang umum, seperti merasa terganggu atas hal-hal tertentu -padahal dulu tidak, dan rasa kehilangan harapan akan masa depan.

Para peserta juga diharuskan menyediakan data tentang hal-hal seperti seberapa sering mereka memakan jenis makanan tertentu.

Para periset juga mengamati pola diet -seperti diet DASH, diet mediterania dan traditional western diet - yang dilakukan oleh peserta.

Dalam riset tersebut, para peneliti juga membagi peserta menjadi tiga kelompok berdasarkan pola diet yang mereka terapkan.

Hasilnya, periset menemukan bahwa mereka yang menghindari konsumsi daging merah, lemak jenuh, gula dan memilik konsumsi sayur, buah dan biji-bijian memiliki risiko lebih kecil, untuk mengalami depresi. 

Angka capaiannya hingga 11 persen.

Sementara, mereka yang mengonsumsi tinggi lemak jenuh, daging merah, dan kurang mengonsumsi sayur dan buah berisiko tinggi untuk menderita depresi.

"Depresi umum terjadi pada orang dewasa yang berusia lanjut dan lebih sering pada orang dengan masalah memori."

"Juga pada mereka dengan faktor risiko vaskular seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, atau orang yang pernah terkena stroke," kata Laurel Cherian selaku pemimpin riset.

Periset juga menemukan kesimpulan, mengubah metode diet ternyata efektif untuk mengurangi risiko depresi.

Laurel Cherian mengatakan, penelitian tersebut tidak membuktikan secara langsung bahwa diet DASH mengurangi depresi. Namun, ada hubungan antara pola diet tersebut dengan depresi.

Diet DASH, kepanjangan dari Dietary Approaches to Stop Hypertension, diciptakan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute.

Diet ini didesain untuk meningkatkan kesehatan orang yang menderita tekanan darah tinggi. Pola diet ini juga dinobatkan oleh para ahli sebagai pola diet terbaik.

"Penelitian lebih lanjut harus dilakukan. Terutama untuk menentukan komponen diet DASH dalam hal nutrisi, dan menyimpulkan secara akurat apakah diet tersebut adalah cara yang efisien untuk menghindari risiko depresi di kemudian hari," kata Laurel Cherian.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/27/170000820/diet-dash-tak-cuma-atasi-lemak-tapi-juga-depresi-benarkah-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com