Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Makanan Buat Vegan yang Mau Membentuk Otot

Tenang, kamu tetap bisa membangun massa otot tanpa mengorbankan pola hidup vegan. Namun sebelum membahas lebih jauh, kamu sebaiknya memahami dulu apa itu vegan.

Vegan adalah pola hidup sehat di mana orang-orang yang menjalaninya tidak mengonsumsi produk pangan yang berasal dari hewan beserta produk turunannya, seperti daging, susu, keju, madu, telur, dan bahan lain yang ada unsur hewaninya.

Pola vegan tentu berbeda dengan vegetarian. Pasalnya, beberapa orang yang vegetarian masih mengonsumsi produk turunan hewan seperti madu atau telur. Sementara orang yang vegan sama sekali tidak mengonsumsi segala hal yang berbau produk hewani.

Menjadi seorang vegan bukan hanya sebuah gaya hidup, tetapi ini bisa menjadi pilihan hidup.

Selain rutin melakukan latihan fisik, hal lain yang penting untuk diperhatikan dalam mendukung pembentukan otot adalah asupan zat gizi sebagai makanan sel pada otot. Sel otot membutuhkan zat gizi sebagai energi untuk melakukan aktivitasnya.

Saat ingin membentuk otot, kita akan lebih banyak makan makanan yang mengandung protein tinggi. Meskipun protein yang paling baik dicerna tubuh adalah protein yang berasal dari hewani, kita tetap bisa mendapatkan protein yang sama baiknya dari produk tumbuhan.

Sebenarnya tidak hanya protein yang sangat dibutuhkan otot, karbohidrat dan lemak juga dibutuhkan untuk mendukung pembentukan otot. Nah, ketiga zat gizi makro inilah sangat diperlukan otot untuk pertumbuhannya. Beberapa makanan terbaik yang dapat membantu pembentukan otot bagi para vegan di antaranya:

1. Kacang-kacangan

Meskipun tidak mendapatkan asupan kalsium dari produk olahan susu, kamu tetap bisa memperolehnya dari kacang tanah, almond, dan pistachio.

Selain mengandung kalsium, kacang juga mengandung lemak dan protein baik bagi tubuh. Karena kandungan tersebut, kacang bisa jadi pilihan makanan ringan bagi mereka yang ingin meningkatkan asupan kalori.

2. Sayuran hijau

Jika ingin membangun otot secara optimal, mengonsumsi makanan tinggi gizi itu penting. Kangkung, kale, sawi, bayam, brokoli, asparagus, dan sayuran hijau lainnya dapat membantu mencukupi asupan protein.

Misalnya, dua cangkir brokoli mengandung 5 gram protein. Meski jumlahnya tidak banyak, mengonsumsi sayuran pada pagi, siang, dan malam hari mampu mencapai hingga 15 gram protein dalam sehari.

3. Tempe

Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang kaya akan kandungan gizinya. Pasalnya, tempe menyediakan 41 persen kebutuhan protein harian kita.

Berbeda dengan makanan sumber protein lainnya yang juga mengandung tinggi lemak, tempe hanya mengandung sedikit lemak.

4. Kacang kedelai

Protein dalam kedelai merupakan jenis protein terbaik dibandingkan dalam kacang-kacangan yang lainnya. Pasalnya, kedelai merupakan sumber protein nabati yang memiliki kandungan leusin tinggi. Leusin merupakan salah satu asam amino yang sangat dibutuhkan dalam pembentukan otot.

5. Biji chia

Biji chia (chia seed) mengandung protein, lemak baik, dan omega-3. Menambahkan biji chia pada puding maupun smoothies akan menambah asupan protein harian. Satu sendok makan biji chia mengandung 60 kalori dan 3 gram protein.

6. Roti gandum

Roti berbahan gandum juga salah satu contoh makanan pembentuk otot untuk para vegan. Sebab, karbohidrat kompleks di dalamnya merupakan sumber energi dan serat yang baik. Nikmati roti gandum dengan selai kacang untuk menambah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/16/115658020/6-makanan-buat-vegan-yang-mau-membentuk-otot

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com